PURWOREJO, KOMPAS.com - Alunan suara sinden membius para tamu yang menghadiri wisuda UMP yang ke-66 di Auditorium Kasman Singodimedjo Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP), Sabtu (25/6/2022).
Siapa sangka, pemilik suara emas dan beberapa pengrawit merupakan penyandang disabilitas.
Meski demikian, permainan mereka tak terasa berbeda dengan musik karawitan pada umumnya.
Baca juga: Bupati Lepas Ratusan Calon Jemaah Haji, Calon Termuda di Purworejo 20 Tahun
Umi Musfiroh, salah satu sinden penyandang tunanetra, sukses membawakan tembang-tembang Jawa dengan apik.
Tembang Jawa yang dia bawakan, seperti Ketawang Mijil, Gugur Gunung, Prahu Layar, Santai Mulyo dan Jaranan.
"Saya dasarnya di vokal mas, saya senang bernyanyi sejak SD," kata Umi.
Baca juga: PMK Sudah Masuk Purworejo, Pemkab Bentuk Tim Reaksi Cepat
Umi mengungkapkan, dari belasan anggota karawitan, 6 orang di antaranya menyandang status disabilitas.
Menjadi tunanetra sejak lahir, Umi mengaku belajar karawitan hanya mengandalkan audio dari perekam suara maupun ponsel.
Meski penuh keterbatasan, ia pantang menyerah dan mempunyai tekad untuk terus melestarikan budaya Jawa melalui karawitan.
"Dengan audio belajarnya, kalau dulu sebelum di karawitan biasanya vokal diiringi alat musik organ," kata mahasiswi semester 2 Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa UM Purworejo ini.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 25 Juni 2022