Selanjutnya, pengantin wanita akan melemparkan gantal ke arah lutut pengantin pria sebagai tanda baktinya kepada suami.
Proses ini cukup menarik karena lempar melempar gantal harus tepat sasaran.
Injak telur
Berikutnya adalah prosesi ngidak tagan/nincak endog yang artinya 'menginjak telur'.
Pengantin pria akan menginjak telur mentah hingga pecah sebagai harapan mereka diberi keturunan.
Baca juga: Mahar dalam Pernikahan Adat Nias: Makna, Jumlah, dan Syarat Sah Pernikahan
Selanjutnya, pengantin wanita akan membasuh kaki pengantin pria sebagai wujud bakti dan kasih sayangnya.
Kemudian, kedua mempelai akan berdiri bersebelahan sambil berpegangan jari kelingking.
Sinduran
Pada proses ini, kedua bahu pengantin dibalut dengan kain sindur oleh ibu pengantin wanita dan diantarkan ke pelaminan oleh ayah penagntin wanita.
Prosesi terebut disebut sinduran yang bermakna bahwa ibu memberi semangat dan ayah menunjukkan semangat untuk menjalani hidup yang baik.
Bobot timbang
Prosesi berikutnya adalah bobot timbang. Pada saat ini, ayah akan memangku kedua pengantin di kursi pelaminan.
Kemudian ibu akan bertanya kepada ayah terkait siapa yang paling berat, antara pengantin pria atau wanita.
Ayah akan menjawab bahwa keduanya sama beratnya. Hal ini menandakan, kasih sayang ayah dan ibu kepada kedua pengantin sama beratnya.
Dulangan
Upacara dulangan (dulangan: suap dalam bahasa Jawa) adalah saling menyuapi antara pengantin pria dan wanita.
Makna upacara dulangan adalah menggambarkan kerukunan antara suami istri dalam keluarga.
Baca juga: 7 Makanan di Pernikahan Adat Jawa, Punya Makna Mendalam
Sebelum menyuapi, pengantin membuat tiga kepal nasi kuning terlebih dahulu yang diletakkan di atas piring yang dipegang oleh pengantin pria.
Baru, kedua pengantin saling menyuapi.