Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Mahasiswa Papua di Kupang Dibubarkan, Ormas: Ada Teriakan Menuntut Pembebasan Papua dari NKRI

Kompas.com - 02/12/2022, 19:23 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Demonstrasi mahasiswa asal Papua di Kota Kupang dibubarkan oleh Organisasi Masyarakat (Ormas), Kamis (1/12/2022).

Ketua Umum Organisasi Masyarakat (Ormas) Garuda Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mex M Sinlae mengemukakan alasan pihaknya membubarkan demonstrasi tersebut.

Baca juga: Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Papua di Kupang Dibubarkan Ormas

Menurut Mex, ada sejumlah komitmen yang dilanggar hingga teriakan pembebasan Papua dari NKRI yang berujung pembubaran.

"Kegiatan kemarin itu awalnya kami sudah berkomitmen untuk sekadar ikut mengawal agar lancar jalannya dengan catatan, tidak mengibarkan bendera Bintang Kejora dan tidak menyuarakan tentang kemerdekaan Papua," kata Mex, Jumat (2/12/2022).

"Namun, setelah beberapa saat kemudian, mereka melakukan orasi dan ada teriakan menuntut pembebasan Papua dari NKRI. Hal ini yang memicu amarah kami dan akhirnya kami terpaksa membubarkan mereka," lanjut dia.

Baca juga: 105 Personel Brimob Polda NTT Dikirim ke Papua untuk Operasi Damai Cartenz

Mex mempersilakan mahasiswa menyuarakan aspirasi namun tetap menjunjung tinggi Pancasila dan NKRI.

"Demo silahkan demo, sebab menyuarakan pendapat di depan umum hak setiap warga negara. Tetapi kalau yang kalian suarakan bertentangan menyangkut keutuhan dan kedaulatan negara ini, maka sejengkal ruang di tanah Timor ini tidak akan kami beri buat kelompok-kelompok seperti ini," tandas dia.

Dia mengingatkan, ada aturan yang harus dipenuhi jika mahasiswa ingin menyuarakan pendapat di muka umum.

Apalagi lanjut Mex, lokasi para mahasiswa Papua berorasi, berada di lingkup pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi. 

Baca juga: BMKG Minta Warga NTT Tak Terpancing Isu Bakal Ada Tsunami


Sebelumnya diberitakan, sejumlah mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Aliansi Forum HAM dan Demokrasi (Formasi) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kampus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (1/12/2022).

Belasan mahasiswa yang merupakan gabungan dari Aliansi Mahasiswa Papua (AMP ) Kota Kupang, Forum Komunikasi Mahasiswa Papua (Fokmap ) NTT dan Forum Rakyat Indonesia West Papua (FRI-WP), menggelar aksi unjuk rasa untuk menyuarakan persoalan-persoalan HAM dan demokrasi di Papua.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Hadiri Perayaan Natal Bersama di Biak Numfor, Sebut Papua Daerah Paling Toleran

Dalam aksinya, mahasiswa membawa spanduk yang berisi tuntutan mereka. Mulai dari persoalan HAM dan demokrasi di Papua, penolakan rencana eksploitasi geothermal Wae Sano di NTT dan penolakan kenaikan tiket dan monopoli bisnis di Taman Nasional Komodo NTT, serta penolakan terhadap RKUHP.

Saat menjalankan aksi unjuk rasa itu, para mahasiswa dibubarkan oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) Garuda Kupang dan Garda Flobamora XXX.

Baca juga: Viral, Video Warga Kupang Nekat Seberangi Sungai Saat Banjir, Hampir Terseret Arus

Aparat kepolisian yang menjaga aksi tersebut, kemudian membawa para mahasiswa menuju ke Markas Kepolisian Sektor Polsek Kelapa Lima.

"Betul, anggota kita mengamankan mereka (mahasiswa Papua) di Polsek Kelapa Lima," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Ariasandy kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2022).

Setelah itu, mahasiswa asal Papua itu dibawa ke Markas Kepolisian Resor Kupang Kota demi alasan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com