Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Minta Warga NTT Tak Terpancing Isu Bakal Ada Tsunami

Kompas.com - 01/12/2022, 19:16 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), merespons isu adanya gempa bumi disertai tsunami dengan ketinggian tiga meter di wilayah itu. Pesan itu meresahkan warga NTT. 

BMKG merasa perlu menyampaikan hal itu, setelah beredar informasi melalui grup-grup WhatsApp yang menyebutkan tsunami akan melanda wilayah NTT dengan ketinggian tiga meter. Warga diimbau tak terpancing isu tersebut. 

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang Margiono mengakui NTT berisiko dilanda bencana gempa bumi dan tsunami.

Dia menjelaskan, risiko itu karena NTT merupakan daerah kepulauan yang dikelilingi oleh patahan-patahan (sesar) mulai dari barat dan selatan (zona Megathrust), utara (Flores Back Arc Thrust) dan beberapa patahan-patahan lokal lainnya yang masih aktif.

"Sehingga, Nusa Tenggara Timur memiliki risiko terhadap bahaya gempa bumi merusak dan tsunami," kata Margiono, kepada Kompas.com, Rabu (30/11/2022) malam.

Baca juga: Kapolda NTT: Kelangkaan Minyak Tanah di Kupang Murni karena Pengurangan Kuota

Kondisi ini lanjut dia, didukung dengan adanya sejarah daerah NTT pernah dilanda 12 kali kejadian tsunami sejak tahun 1891-2022.

Namun demikian, menurutnya, sampai sekarang tidak ada alat yang dapat memprediksi kejadian gempa bumi secara akurat kapan, di mana dan berapa kekuatannya.

Karena itu, BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi.

Dia menjelaskan, berdasarkan kajian dan analisis permodelan simulasi tsunami dengan skenario potensi terburuk yang dilakukan oleh para ahli, NTT memiliki potensi gempa bumi dengan magnitudo 8,5 di daerah Selatan Sumba dan magnitudo 7,4 di utara Flores.

"Tetapi ini adalah potensi dan bukan prediksi. Sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," ungkapnya.

Terkait informasi itu, Margiono meminta agar masyarakat tidak perlu panik.

Baca juga: Buka Layanan Pengaduan Masyarakat, Kapolda NTT Sebar Nomor Ponsel ke Masyarakat

Semua pihak, kata dia, dapat melakukan upaya mitigasi struktural dan non-struktural dengan membangun bangunan tahan gempa, melakukan tata ruang jalur evakuasi dari pantai sampai ke titik kumpul.

Serta membekali diri dan mengedukasikan ke orang-orang di sekitar, tentang bagaimana cara-cara menyelamatkan diri terhadap kejadian gempa bumi dan tsunami.

Margiono berharap, masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com