Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suap Seleksi Perangkat Desa di Demak, 2 Dosen UIN Semarang Dituntut Hukuman 1 Tahun 6 Bulan Penjara

Kompas.com - 01/11/2022, 19:32 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dua dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Amin Farih dan Adib dinilai oleh Jaksa terbukti menerima suap Rp 830 juta terkait pelolosan perangkat desa Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng).

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Kota Semarang, Sri Heryono menilai kedua terdakwa terbukti bersalah karena kasus korupsi berupa suap pelolosan perangkat desa.

"Menuntut majelis hakim menjatuhkan pidana penjara masing-masing hukuman selama 1 tahun dan 6 bulan," Kata Jaksa Sri di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Dosen UIN Semarang Sebut Uang Suap Seleksi Perangkat Desa di Demak sebagai Bonus

Dalam persidangan tersebut, sebanyak 36 saksi dan beberapa bukti juga dihadirkan. Selain hukuman penjara, para terdakwa juga dikenakan denda Rp 50 juta.

"Jika tidak dibayar harus diganti dengan kurungan penjara selama 2 bulan," ujar Jaksa Sri saat persidangan berjalan.

Jaksi Sri juga memberatkan kedua terdakwa yang merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) karena tidak mendukung program pemerintah soal pemberantasan korupsi.

"Selanjutnya, pertimbangan meringankan yakni belum pernah dihukum, menjadi tulang punggung keluarga, dan bersikap sopan di persidangan," katanya.

Selain itu, para terdakwa juga diringankan karena sudah mengembalikan uang hasil suap pelolosan perangkat desa Kabupaten Demak.

"Barang bukti berupa uang itu selanjutnya dirampas untuk negara," imbuhnya.

Selain Amin Farih dan Adib, jaksa juga menuntut hukuman lebih berat kepada Saroni dan Imam sebagai pemberi suap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com