Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2022, 13:40 WIB

SUMBAWA, KOMPAS.com - Seorang pelajar berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi korban pencabulan sang ayah tiri.

Aksi bejat itu sudah terjadi sejak Januari 2022 dan terus berulang sampai bulan Oktober.

Kasus yang didampingi oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa ini sudah dilaporkan ke polisi pada Sabtu (29/10/2022). Saat ini, kasus tersebut sedang berproses di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Sumbawa.

Sementara, ayah tiri korban, berinisial BK (37), yang bekerja di salah satu BUMD di Sumbawa sudah ditangkap dan diamankan guna proses pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Pelajar SMP di Sumbawa Diduga Dicabuli Lebih dari 1 Pelaku, Diketahui Saat Petugas Lakukan Razia

Kanit PPA Polres Sumbawa, Aiptu Arifin Setioko, membenarkan peristiwa memilukan itu terjadi.

"Benar, pelaku sudah kami tangkap. Saat ini masih proses, kami sudah periksa korban, saksi dan pelaku," kata Arifin saat dikonfirmasi, Selasa (1/11/2022).

"Kasusnya sedang kami dalami lagi, dalam waktu dekat kami akan turun ke TKP," ungkap Arifin.

Menurutnya, korban ketakutan untuk melapor karena ancaman dari pelaku. Selain itu, korban juga ketergantungan secara ekonomi kepada pelaku karena biaya hidup dan pendidikannya selama ini yang menanggung adalah pelaku.

Baca juga: Kantongi 11 Poket Sabu Seberat 15,27 Gram, Pria di Sumbawa Dibekuk

Lebih jauh, korban sudah tinggal bersama ayah tirinya sejak duduk di bangku kelas 4 SD. Saat itu bersamaan dengan pernikahan ibu korban dan pelaku.

"Bapak kandung korban meninggal, saat ibunya kawin lagi dengan ayah tirinya korban sudah kelas 4 SD," katanya.

Arifin menerangkan, dari hasil visum et repertum diketahui korban mengalami luka lama. Dari perkiraan korban, aksi itu dilakukan dari awal bulan Januari 2022 berupa pencabulan dan terus meningkat sampai persetubuhan yang terjadi berkali-kali dari bulan Februari sampai Oktober 2022.

"Kami takut terjadi kehamilan pada korban, namun setelah dites hasilnya negatif," sebutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pengadilan Tinggi Banten Vonis Bebas Rudyanto Pei Terkait TPPU Binomo

Pengadilan Tinggi Banten Vonis Bebas Rudyanto Pei Terkait TPPU Binomo

Regional
3 Preman Pemalak Mobil di Lampung Dibekuk, Satu Ditembak

3 Preman Pemalak Mobil di Lampung Dibekuk, Satu Ditembak

Regional
Desak PT Antam Kembali Beroperasi, Masyarakat Konawe Utara Terlibat Bentrok dengan Polisi

Desak PT Antam Kembali Beroperasi, Masyarakat Konawe Utara Terlibat Bentrok dengan Polisi

Regional
Sempat Segel Kantor DPC PDI-P Kabupaten Cirebon, Gotas Dijanjikan Tanah Sekretariat Bakal Dibeli

Sempat Segel Kantor DPC PDI-P Kabupaten Cirebon, Gotas Dijanjikan Tanah Sekretariat Bakal Dibeli

Regional
Masa Kejayaan Kerajaan Ternate dan Rajanya

Masa Kejayaan Kerajaan Ternate dan Rajanya

Regional
Setor ke Komandan hingga Rp 650 Juta, Bripka Andry Terpaksa Cari Pinjaman

Setor ke Komandan hingga Rp 650 Juta, Bripka Andry Terpaksa Cari Pinjaman

Regional
Dihakimi Massa, Pria di Sukabumi yang Diduga Penculik Anak Ternyata Alami Gangguan Jiwa

Dihakimi Massa, Pria di Sukabumi yang Diduga Penculik Anak Ternyata Alami Gangguan Jiwa

Regional
Maling di Banyuwangi Bobol Mesin ATM di Dalam Minimarket, Rusak CCTV Lebih Dulu

Maling di Banyuwangi Bobol Mesin ATM di Dalam Minimarket, Rusak CCTV Lebih Dulu

Regional
Bertepatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Unand Buka Prodi Arsitektur

Bertepatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Unand Buka Prodi Arsitektur

Regional
Diduga Hendak Lecehkan Tetangga, Pria di Lombok Tengah Dihakimi Massa

Diduga Hendak Lecehkan Tetangga, Pria di Lombok Tengah Dihakimi Massa

Regional
Gempa M 5 Guncang Sumba Barat Daya NTT, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5 Guncang Sumba Barat Daya NTT, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Sejarah Kota Batam, Bermula Saat Nong Isa Membuka Kampung Nongsa

Sejarah Kota Batam, Bermula Saat Nong Isa Membuka Kampung Nongsa

Regional
Terjerat Pinjol karena Judi Slot, Pekerja IKN Tewas Bunuh Diri

Terjerat Pinjol karena Judi Slot, Pekerja IKN Tewas Bunuh Diri

Regional
Residivis Pencurian dengan Modus Pecah Kaca Mobil di Ambon Ditangkap

Residivis Pencurian dengan Modus Pecah Kaca Mobil di Ambon Ditangkap

Regional
Kolam Bekas Tambang di Babel Kembali Makan Korban, Kali Ini Remaja Tewas Saat Cari Ikan

Kolam Bekas Tambang di Babel Kembali Makan Korban, Kali Ini Remaja Tewas Saat Cari Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com