Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Borobudur Highland, Upaya Majukan Pariwisata di Purworejo Lewat Pembangunan Wisata Eksklusif

Kompas.com - 27/10/2022, 20:08 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Badan Otorita Borobudur (BOB) terus mengembangkan Zona Otorita seluas 309 Hektar guna memajukan pariwisata. Lokasi itu merupakan kawasan pariwisata eksklusif yang bernuansa alam dan berlokasi di Purworejo, Jawa Tengah.

Kawasan ini diberi nama Borobudur Highland, lokasi yang akan dikembangkan dengan konsep culture and Adventure Eco-Tourism, tentunya dengan mengembangkan aspek kelestarian dan keramahan pada alam.

Borobudur Highland letaknya strategis berada di persimpangan 3 wilayah, yakni Kabupaten Purworejo, Kulon Progo dan Magelang. Meskipun begitu, secara administratif Borobudur Highland berada di perbukitan Menoreh, Purworejo.

Baca juga: BOB Forest Run, Event Peningkatan Wisata dan Ekonomi di Kawasan Borobudur Highland

Zona Otorita BOB ini terletak di lokasi yang cukup dekat dengan Candi Borobudur yang hanya berjarak 12 Km. Tak usah khawatir, bagi wisatawan dari luar daerah bisa mengakses wisata eksklusif ini melalui New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang hanya berjarak 35 Km.

Kadiv Humas BOB, Yusuf Hartanto mengatakan, Borobudur Highland saat ini menempati lahan milik Perhutani seluas 309 hektare. Pada lahan tersebut akan dibangun sejumlah fasilitas penunjang wisata.

"Kawasan wisata ini akan dibangun di bukit Menoreh, Kabupaten Purworejo. Proyek tersebut bernilai investasi sekitar Rp 1,5 triliun dan menyerap 1.800 tenaga kerja," katanya saat ditemui di DeLoano Glamorous Camping Purworejo pada Kamis (27/10/2022).

Borobudur Highland akan dilengkapi dengan Sarana dan wahana seperti komersial UMKM, Amphitheatre, Taman Anggrek, Tree top Cydling, Mountain Biking, Multimedia Night Walk, Zip Coaster, Outbond Center, Children Playgroup and mini zoo, Borobudur Conner, health, spa and welness centre, forest traching and offroad.

"Kita berharap multi player efeknya dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar," katanya.

Kawasan Borobudur Highland nantinya akan terbagi menjadi 5 zona yaitu, Zona Gerbang Masuk (the gate), Zona Resort Eksklusif (exclusive resort), Zona Wisata Petualangan (adventure tourism), Zona Wisata Budaya (cultural tourism), dan Zona Ekstrem (extreme tourism).

Baca juga: Malam Nominasi Festival Film Indonesia 2022 Digelar di Candi Borobudur

Wilayah seluar 309 hektar tersebut akan dikelola BOB dengan rincian 50 hektare sudah memiliki sertifikat hak pengelolaan lahan.

Sementra itu, 259 hektare sisanya akan dikelola dalam bentuk kerja sama antara BOB dengan Perum Perhutani dan berbagai instansi dan lembaga lainnya selama 30 tahun.

Di sekitar kawasan ini terdapat beberapa desa yang sudah siap dan potensial untuk dikembangkan menjadi Desa Wisata yang dapat mendukung adanya wisata bagi Zona Otorita BOB.

Baca juga: Pilihan Rumah Murah di Magelang, Dekat Candi Borobudur Lho!

Saat ini sudah ada 7 desa penyangga Borobudur High Land yang sudah mendapat pembinaan, pelatihan SDM dan dukungan dari BOB.

Desa Wisata penyangga Zona Otorita (Gelangprojo) yaitu Desa Pagerharjo, Desa Gerbosari, Desa Ngargosari, Desa Sedayu, Desa Benowo, Desa Pandanrejo dan Desa Ngargoretno.

"Desa-desa tersebut berada di Kabupaten Magelang, Kulon Progo, dan Purworejo atau biasa disebut Gelangprojo," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com