Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Power of Social Media, Gerabah Klipoh Borobudur Berkembang Jadi Destinasi Wisata Unggulan

Kompas.com - 18/10/2022, 14:58 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Khitun Muisaroh (30), masih ingat betul, sekitar 2014 silam, ayahnya memberanikan diri meminta dokumen video salah seorang tamunya yang baru saja selesai belajar membuat gerabah di rumahnya di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Dokumen video yang berisi aktivitas membuat aneka kerajinan gerabah itu kemudian digandakan oleh ayahnya menjadi beberapa keping Compact Disk (CD). Ayahnya yang bernama Supoyo itu lantas pergi berkeliling sejumlah kota di Jawa Tengah hingga Jawa Timur promosi gerabah Klipoh Borobudur.

"Waktu itu ada rombongan wisata anak-anak SMA yang belajar bikin gerabah di rumah, mereka ngerekam pakai kamera. Bapak memberanikan diri minta kopiannya, lalu digandakan jadi bentuk CD waktu itu. Isinya semacam dokumenter anak-anak SMA lagi belajar bikin gerabah," kata Tun, panggilan Khitun Muisaroh, mengawali cerita di Galeri Arum Art, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Minggu (16/10/2022).

Baca juga: Tradisi Gerabah pada Masa Prasejarah di Indonesia

Supoyo rela tak pulang selama lebih dari sepekan untuk keliling dari kota ke kota. Kata Tun, ayahnya yang kini berusia 51 tahun itu bahkan hanya tidur di masjid atau mushala di daerah tujuannya.

Kala itu, media sosial belum populer di masyarakat, khususnya di kalangan perajin gerabah di pelosok kawasan Borobudur. CD player masih menjadi salah satu teknologi andalan masyarakat untuk mendapatkan hiburan atau menyimpan dokumen-dokumen tertentu.

"Bapak sampai tidak pulang lebih dari seminggu, beliau door to door dari rumah ke rumah, kantor, sekolah-sekolah, sampai Kudus, sampai Jawa Timur, buat promosi gerabah Borobudur," lanjut Tun.

Usaha promosi door to door yang dilakukan Supoyo membuahkan hasil meskipun belum signifikan. Sedikit demi sedikit ada rombongan wisatawan dari luar daerah yang datang ke rumahnya untuk meminta diajarkan membuat gerabah.

Menurut Tun, perjuangan ayahnya itu merupakan titik awal usaha gerabah Klipoh Borobudur untuk mentranformasi menjadi produk jasa pariwisata.

Sebelumnya, keluarganya, dan mayoritas perajin, sekadar menjual produk-produk gerabah seperti pot bunga, asbak, patung, kuwali, dan sebagainya.

Baca juga: Kisah Rusmadi, 60 Tahun Lebih Bertahan sebagai Perajin Gerabah

"Dulu orangtua saya jualan kuali dipikul keliling Magelang, berat, harganya murah cuma Rp 1.500 sampai paling mahal Rp Rp 5.000 per buah. Selain itu, juga dijual ke tengkulak di pasar. Mereka (tengkulak) biasanya bayar uang muka dulu, kemudian melunasinya dicicil," kisah Tun.

Gerabah telah menjadi penopang ekonomi sebagian besar masyarakat di Dusun Klipoh dan dusun lainnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur.

Mulai dari anak-anak, remaja, hingga lansia bisa membuat gerabah tanah liat. Profesi ini turun temurun sejak masa kerajaan Syailendra abad ke-9 Masehi.

Khitun Muisaroh (30) warga Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sedang membuat gerabah yang terbuat dari tanah liat, Minggu (16/10/2022).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Khitun Muisaroh (30) warga Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sedang membuat gerabah yang terbuat dari tanah liat, Minggu (16/10/2022).

"Gerabah di Desa Karanganyar sudah ada sejak masa kerajaan Syailendra. Aktivitas masyarakat membuat gerabah pun terpahat di relief Candi Borobudur. Dari jaman dahulu sampai sekarang bahan baku tanah liat diambil di desa kami juga, tidak "impor" dari daerah lain," terang Tun.

Usaha gerabah Klipoh Borobudur di sektor wisata semakin menggeliat seiring dengan penetapan kawasan Candi Borobudur yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan destinasi super prioritas oleh pemerintah.

Sayang, aktivitas perajin gerabah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 melanda global awal tahun 2020. Itu karena pariwisata menjadi salah satu sektor paling terdampak oleh wabah tersebut. Aktivitas wisatawan benar-benar lumpuh kala itu.

Baca juga: Desa Klipoh di Magelang dan Kerajinan Gerabah Warisan Leluhur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com