Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2022, 13:39 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dua anak di Nusa Tenggara Timur (NTT) didiagnosis mengidap gagal ginjal akut misterius.

Informasi itu disampaikan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi NTT, Woro Indri Padmosiwi, kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Dua anak tersebut lanjut Woro, berasal dari Kota Kupang dan Kabupaten Nagekeo.

"Untuk yang di Nagekeo masih menjalani perawatan medis di rumah sakit, sedangkan di Kota Kupang meninggal dunia," ujar Woro.

Baca juga: Indonesia Catat Kasus Gagal Ginjal Akut Tertinggi, Lampaui Gambia dan Nigeria

Untuk Kota Kupang kata Woro, anak berusia 1 tahun 10 bulan asal Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja.

Balita tersebut sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) WZ Johannes Kupang.

Namun, karena kondisinya terus memburuk, akhirnya meninggal pada Kamis 21 Oktober 2022, pukul 17.15 Wita.

Sedangkan di Kabupaten Nagekeo, seorang anak laki-laki berusia 11 tahun 5 bulan dan merupakan pelajar SD di Desa Nataute, Kecamatan Nangaroro.

Kedua anak itu, didiagnosa mengalami AKI (acute kidney injury) Apitikal.

Dengan tambahan dua kasus baru, maka saat ini di NTT telah ada empat kasus. Sebelumnya anak dari Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sumba Barat, meninggal akibat penyakit tersebut.

Baca juga: Wali Kota Idris Klaim Tak Ada Kasus Gagal Ginjal Akut di Depok, Faktanya...

Terkait kejadian itu, Woro mengimbau agar anak-anak di bawah usia 18 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi obat sirup sembarangan jika mengalami demam, batuk, pilek, mencret dan muntah.

"Sebaiknya langsung ke dokter untuk dibuatkan atau diresepkan obat sesuai rekomendasi," imbaunya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Kapal Feri di Kapuas Hulu, 6 Orang Tersangka

Regional
Wanita Disiram Air Keras di Solo, Korban Sempat Dapat Pesan Ancaman

Wanita Disiram Air Keras di Solo, Korban Sempat Dapat Pesan Ancaman

Regional
Gudang Elpiji Terbakar di Grobogan, 2 Rumah Ludes

Gudang Elpiji Terbakar di Grobogan, 2 Rumah Ludes

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Enggan Tanggapi Tudingan FX Rudy | 'Saya sejak SD Jalan Kaki ke Sekolah'

[POPULER REGIONAL] Gibran Enggan Tanggapi Tudingan FX Rudy | "Saya sejak SD Jalan Kaki ke Sekolah"

Regional
Ada Potensi Banjir Rob, Pengguna Jalan Pantura Kaligawe Semarang Diminta Waspada

Ada Potensi Banjir Rob, Pengguna Jalan Pantura Kaligawe Semarang Diminta Waspada

Regional
Diduga Tergelincir, Pemotor di Jalingkut Brebes Tewas Terlindas Truk

Diduga Tergelincir, Pemotor di Jalingkut Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Samarinda

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Samarinda

Regional
Nyamuk Wolbachia Dipastikan Aman untuk Manusia, Tidak Berkembang di Luar Inangnya

Nyamuk Wolbachia Dipastikan Aman untuk Manusia, Tidak Berkembang di Luar Inangnya

Regional
Libur Nataru, Daop 5 Purwokerto Operasikan 2 Kereta Tambahan

Libur Nataru, Daop 5 Purwokerto Operasikan 2 Kereta Tambahan

Regional
Menteri Basuki Buat Strategi Jangka Panjang Atasi Banjir Kota Semarang

Menteri Basuki Buat Strategi Jangka Panjang Atasi Banjir Kota Semarang

Regional
6 Senjata Tradisional Bengkulu, Salah Satunya Keris

6 Senjata Tradisional Bengkulu, Salah Satunya Keris

Regional
Apoteker di Kendari Mengaku Dianiaya dan Disekap 7 Jam oleh Bos

Apoteker di Kendari Mengaku Dianiaya dan Disekap 7 Jam oleh Bos

Regional
Di Hadapan Mahasiswa Undana Kupang, Ganjar Sandingkan Fotonya dengan Xi Jinping dan Obama

Di Hadapan Mahasiswa Undana Kupang, Ganjar Sandingkan Fotonya dengan Xi Jinping dan Obama

Regional
Siswi SD 'Di-bully' Kakak Kelas, Kak Seto: Lampung Perlu Sekolah Ramah Anak

Siswi SD "Di-bully" Kakak Kelas, Kak Seto: Lampung Perlu Sekolah Ramah Anak

Regional
Menteri Basuki Minta Bantuan BBWS Solo dan Jakarta untuk Menangani Banjir di Kota Semarang

Menteri Basuki Minta Bantuan BBWS Solo dan Jakarta untuk Menangani Banjir di Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com