LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan ada tujuh titik longsor yang cukup besar dan rawan menutup akses jalan warga di enam dusun di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Sementara, 33 titik longsor lainnya juga patut diwaspadai.
"Sebenarnya dari pantauan kami sejak tadi malam ada tujuh titik longsor yang cukup besar, menyebabkan jalan di kawasan menjadi tertutup lumpur dan bebatuan, dan ada puluhan titik longsor lain karena curah air hujan yang tinggi, air, batu dan lumpur jatuh ke jalan raya," jelas Kepala BPBD NTB, Syahdan Abdul Gani kepada Kompas.com di Dusun Setanggi yang terdampak longsor, Senin (17/10/2022).
Syahdan mengatakan, sejak Minggu (16/10/2022) malam dirinya bersama Kepala Dinas PUPR NTB turun ke lokasi membantu warga yang terjebak di jalan penuh material lumpur dan batu. Sementara, hujan terus terjadi meski tidak sebesar Minggu sore.
Baca juga: Longsor Terjang 4 Dusun di Lombok Utara, Alat Berat Diterjunkan, 14 KK Mengungsi
Pantauan Kompas.com di lokasi, selain lumpur dan batu sisa longsor, puluhan pohon dan tiang listrik tumbang di sepanjang jalur kawasan wisata Bukit Malimbu. Tiang listrik milik PLN berjatuhan di beberapa ruas jalan karena tanah tempat berpijaknya longsor.
Sepanjang jalur tampak bukit yang ambles tanahnya di sejumlah titik, dan jatuh ke badan jalan serta menerjang rumah rumah warga di enam dusun terdampak.
Baca juga: Bukit Malimbu Longsor, Warga di 4 Dusun Desa Malaka Lombok Utara Terisolir
Berdasarkan data BPBD NTB dan Lombok Utara, enam dusun terdampak itu yakni Dusun Malimbu dengan 153 kepala keluarga (KK) atau 478 jiwa terdampak dan 1 unit rumah terendam lumpur.
Dusun Setangi dengan 93 KK atau 281 jiwa terdampak dan 6 unit rumah terendam lumpur, Dusun Nipah sebanyak 105 KK atau 321 jiwa terdampak, Dusun Telaga Wareng dengan 2 KK atau 8 jiwa dan 2 unit rumah terendam lumpur, Dusun Lendang Luar dengan 28 KK atau 125 jiwa terdampak dan Dusun Badung dengan 182 KK atau 350 jiwa terdampak dan 8 unit rumah rusak, satu rumah di antaranya mengalami rusak yang cukup parah akibat dihantam banjir bandang.
Sebelumnya, hanya empat dusun yang masuk dalam laporan terdampak longsor dan banjir bandang. Belakangan, setelah dilakukan pendataan oleh BPBD NTB, jumlah dusun yang terdampak bertambah menjadi enam dusun.