Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Manggarai Timur Minta Warga Waspadai Ancaman Krisis Ketahanan Pangan

Kompas.com - 13/10/2022, 18:24 WIB
Markus Makur,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com- Bupati Manggarai Timur, Flores, NTT, Agas Andreas meminta masyarakat mewaspadai ancaman krisis pangan lokal, regional, nasional, dan global.

"Saya minta kita semua mewaspadai krisis ketahanan pangan dengan isu inflasi global. Untuk itu usaha mikro, kecil dan menengah digiatkan kembali pascapandemi Covid-19," kata Bupati dalam Seminar Akhir Naskah Dokumen Akademik Rencana Umum Penanaman Modal Daerah Kabupaten Manggarai Timur 2022, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Manggarai Timur NTT Kembangkan Wisata Air Panas

Menurutnya, di awal pandemi Covid-19, aktivitas perekonomian dan UMKM berjalan di tempat.

Bupati Andreas mengatakan, banyak pengusaha gulung tikar karena terdampak pandemi Covid-19. Banyak UMKM lumpuh selama dua tahun akibat pandemi.

Hidupkan UMKM lokal

Bupati Andreas meminta semua pihak menggerakkan Usaha Kecil Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk mewaspadai krisis ketahanan pangan di Manggarai Timur.

"Saya ambil contoh saat pertandingan piala Bupati di Dampek, ibu kota Kecamatan Lamba Leda Utara dengan menggerakkan dengan UMKM lokal dengan membuka stand-stand dan pameran menghasilkan omzet senilai Rp 1 miliar yang berputar di masyarakat," kata dia.

Baca juga: Produk UMKM di Manggarai Timur NTT Wajib Bersertifikat Halal

Bupati Andreas menegaskan, izin harus dipermudah dan dipercepat bagi pelaku UMKM untuk memudahkan pelaku membangun usahanya.

"Sewaktu di Kupang, saya ditanya oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, Pak Bupati berapa lama urus izin bagi pelaku usaha di Manggarai Timur, saat itu saya jawab 1 minggu Pak Gubernur. Lalu, Pak Gubernur bilang itu terlalu lama, urus izin usaha harus dua hari saja agar memudahkan pelaku usaha bergerak dengan legal," jelasnya.

Bupati Andreas mengatakan masyarakat cenderung meniru tanpa memikirkan kerugian.

Misalnya, beberapa tahun lalu, satu orang menanam vanili dengan harga tinggi, semua masyarakat menanam vanili. Ketika harga anjlok, usaha vanili berhenti

Kepala LPPM Undana Kupang, Dr Ir Damianus Adar menjelaskan, naskah dokumen akademik rencana umum penanaman modal di Kabupaten Manggarai Timur sangat penting untuk menyiapkan payung regulasi demi memudahkan penanaman modal.

"Hasilnya kita menentukan pilihan prioritas untuk usaha penanaman modal di Manggarai Timur, misal di bidang pertanian, apa prioritasnya, apakah pengembangan jagung, pisang, sorgum dan lain sebagainya. Jangan terlalu banyak memilih pilihan prioritas. Kita harus fokus satu usahanya," jelasnya.

Baca juga: Manggarai Timur NTT Kembangkan Wisata Air Panas

Sementara Ketua Kamar Dagang Industri (KADIN) Cabang Manggarai Timur, Firman Demorin mengatakan sebaiknya investasi dilakukan oleh orang lokal di Manggarai Timur untuk menanamkan modalnya.

"Saya rasa kita belum sanggup untuk memasok bahan baku dengan jumlah besar, sebab investor saat membuka usahanya dengan skala besar tidak akan berhenti berproduksi. Untuk UMKM lokal diberi peluang seluas-luasnya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com