"Dari pengakuan korban, sebelumnya ia dipanggil ke ruang kelas dan akhirnya menghadap. Saat itu pelaku SN tanya kenapa jarang masuk sekolah, terus dia bilang kamu ngapain aja. Setelah itu dia tiba-tiba minta ciuman. Terus korban bilang cium aja kalau berani. Akhirnya pelaku langsung mencium di bagian pipi korban," kata Syarifudin.
Korban selanjutnya menceritakan kejadian yang dialaminya itu ke teman sekolahnya.
Tindakan SN akhirnya diketahui semua guru di sekolah setempat hingga berujung laporan ke polisi.
Baca juga: Joki Cilik di Bima Jatuh dari Punggung Kuda Milik Gubernur NTB Saat Pacuan
Syarifudin menuturkan, korban mengalami trauma dan gangguan psikologis.
Korban bahkan tidak lagi mau mengikuti ulangan semester karena malu.
"Dia sempat tidak ikut ulangan selama tiga hari. Mungkin korban malu ya," ujar Syarifudin.
Baca juga: Bertemu Gibran di Loji Gandrung, Bima Arya Kenang Momen Bersama Jokowi 10 Tahun Lalu
Dia mengatakan, saat kejadian korban tidak memberi tahu keluarganya.
"Jadi posisinya mungkin takut, sehingga dia tidak bilang ke orangtuanya. Mereka baru mengetahui itu setelah anaknya tidak mau ke sekolah. Korban mengakui bahwa tidak masuk sekolah dikarenakan telah dicium oleh oknum gurunya," tutur Syarifudin
Keluarga korban yang tidak terima dengan perlakuan sang guru lalu melaporkan ke Mapolres Bima Kabupaten pada Selasa (11/10/2022).
Petugas lalu menangkap SN.
Sementara itu, Kapolsek Donggo, Iptu Nazaruddin yang dikonfirmasi membenarkan pihak kepolisian telah mengamankan SN.
"Iya, pelaku telah diamankan. Kasus ini langsung ditangani unit PPA Polres Bima Kabupaten," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.