Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Guru di Bima Cium Siswi di Ruang Kelas, Korban Trauma

Kompas.com - 13/10/2022, 17:35 WIB
Syarifudin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com- Seorang oknum guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial SN diduga melakukan pelecehan seksual dengan mencium murid perempuannya.

Peristiwa tersebut diduga terjadi di ruang kelas sekolah itu.

Baca juga: 4 Orang di Bima Tewas akibat Gigitan Anjing Rabies

Akibat tindakan oknum guru di salah satu SMP di Kecamatan Donggo itu, kini korban mengalami trauma.

Paman korban, Syarifudin mengatakan, pelecehan seksual itu berlangsung di sekolah tempat pelaku bertugas.

Dia menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (30/9/2022) di ruang kelas.

Baca juga: Pemerkosa Anak Tiri di Bima Ditahan, Polisi: Tersangka Ada Kelainan Seksual

Modus yang dilakukan SN adalah dengan berpura-pura memanggil korban ke ruang kelas.

Saat itu, kata dia, pelaku hendak membina korban karena dianggap malas mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Menurut keterangan keponakannya, lanjut Syarifudin, di tempat belajar itu hanya ada pelaku dan korban. Ketika itu, para siswa lain sedang berada di luar ruangan.

Baca juga: Wakili NTB di Ajang Shell Eco Marathon, Ini Spesifikasi Mobil Listrik UTS Sumbawa


 

"Dari pengakuan korban, sebelumnya ia dipanggil ke ruang kelas dan akhirnya menghadap. Saat itu pelaku SN tanya kenapa jarang masuk sekolah, terus dia bilang kamu ngapain aja. Setelah itu dia tiba-tiba minta ciuman. Terus korban bilang cium aja kalau berani. Akhirnya pelaku langsung mencium di bagian pipi korban," kata Syarifudin.

Korban selanjutnya menceritakan kejadian yang dialaminya itu ke teman sekolahnya.

Tindakan SN akhirnya diketahui semua guru di sekolah setempat hingga berujung laporan ke polisi.

Baca juga: Joki Cilik di Bima Jatuh dari Punggung Kuda Milik Gubernur NTB Saat Pacuan

Syarifudin menuturkan, korban mengalami trauma dan gangguan psikologis.

Korban bahkan tidak lagi mau mengikuti ulangan semester karena malu.

"Dia sempat tidak ikut ulangan selama tiga hari. Mungkin korban malu ya," ujar Syarifudin.

Baca juga: Bertemu Gibran di Loji Gandrung, Bima Arya Kenang Momen Bersama Jokowi 10 Tahun Lalu

Dia mengatakan, saat kejadian korban tidak memberi tahu keluarganya. 

"Jadi posisinya mungkin takut, sehingga dia tidak bilang ke orangtuanya. Mereka baru mengetahui itu setelah anaknya tidak mau ke sekolah. Korban mengakui bahwa tidak masuk sekolah dikarenakan telah dicium oleh oknum gurunya," tutur Syarifudin

Keluarga korban yang tidak terima dengan perlakuan sang guru lalu melaporkan ke Mapolres Bima Kabupaten pada Selasa (11/10/2022).

Petugas lalu menangkap SN.

Sementara itu, Kapolsek Donggo, Iptu Nazaruddin yang dikonfirmasi membenarkan pihak kepolisian telah mengamankan SN.

"Iya, pelaku telah diamankan. Kasus ini langsung ditangani unit PPA Polres Bima Kabupaten," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Regional
Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Regional
Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Regional
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com