SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022). Pertemuan mereka berlangsung hangat.
Dalam kesempatan itu, Bima Arya sempat menikmati makan siang bersama dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bima Arya mengatakan momen tersebut mengingatkan dirinya ketika bertemu Presiden Jokowi 10 tahun lalu saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Barusan bernostalgia kunjungan 10 tahun yang lalu tahun 2012, saya minta waktu Pak Jokowi untuk berdiskusi di sini di ruangan yang sama, di situ. Dan Pak Wali cerita juga tidak banyak yang berubah. Cuma kursinya saja warnanya beda, yang lainnya sama. Di ruangan itulah saya belajar dari Pak Jokowi ketika awal mau maju jadi Wali Kota Bogor," kata Bima Arya di Loji Gandrung, Solo, Rabu.
Bima Arya mengaku dirinya membicarakan banyak hal dalam pertemuannya dengan Gibran di Loji Gandrung. Salah satunya terkait pengembangan Solo bagian utara.
"Sekarang dengan Mas Gibran. Diskusi banyak hal lah. Kita dari tadi pagi berangkat bersama-sama cerita tentang beberapa bagian dari Solo yang perlu sentuhan-sentuhan karena relatif agak tertinggal dibanding daerah lainnya, yaitu Solo utara," terang dia.
"Ini penting bagi wali kota PR-nya banyak salah satunya harus adil, harus menyeimbangkan aspirasi pembangunan. Di Solo saya lihat Pak Wali punya kepedulian untuk melakukan pemerataan pembangunan akselerasi di Solo utara ada Solo Tachnopark. Dan saya kira para wali kota bisa belajar bagaimana Solo membangun pusat kolaborasi di sana," sambung dia.
Disinggung ada masukan untuk pengembangan Solo utara, Bima Arya mengatakan tidak ada. Hal ini karena Gibran yang lebih mengetahui kondisi pengembangan Solo utara. Justru, dirinya ingin berbagai pengalaman, gagasan dan inovasi yang dilakukan oleh Gibran untuk kemajuan dan perkembangan di Solo.
"Terutama kalau ada kaitannya kolaborasi. Tidak banyak yang bisa berjalan ketika kita bicara kolaborasi. Kadang-kadang kita harus belajar bagaimana cara mengelola yang sesuai dan kedua biasanya berlindung di balik pendanaan. Padahal kolaborasi zero APBD. Kalau soal regulasi selalu ada jalanlah kita melakukan inovasi," ungkap Bima Arya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.