KOMPAS.com - Jembatan Siti Nurbaya terletak di Kota Padang, Sumatera Barat.
Jembatan Siti Nurbaya merupakan tempat yang menyatukan antara dua lokasi yang berfungsi sebagai lalu lintas kendaraan dan tempat wisata.
Setiap hari banyak pengunjung yang datang ke lokasi ini, mereka merupakan masyarakat sekitar dan dari luar daerah.
Jembatan Siti Nurbaya membentang di atas Sungai Batang Arau. Jembatan Siti Nurbaya merupakan ikon wisata Kota Padang.
Dari Jembatan Siti Nurbaya, pengunjung dapat melihat keindahan pemandangan dari ketinggian.
Pengunjung dapat menikmati keindahan barisan bukit. Kemudian pada sore menjelangan malam, suasana akan berganti dengan gemerlap lampu desa yang berada di bawah hulu sungai.
Di sekitar jembatan juga terdapat berbagai macam kuliner untuk melengkapi wisata Anda.
Baca juga: 5 Jembatan Terpanjang di Indonesia
Biasanya, ada pedagang yang menjajakan jagung bakar, sate Padang, pisang bakar, dan berbagai jenis minuman.
Jembatan Siti Nurbaya dibangun pada masa pemerintahan Presiden Suharto. Pembangunan jembatan mulai tahun 1995 dan selesai serta diresmikan oleh presiden pada tahun 2002.
Jembatan sepanjang 156 meter ini menghubungkan Kota Tua Padang dengan tempat yang bernama Taman Siti Nurbaya di Gunung Padang.
Pembangunan Jembatan Siti Nurbaya menggunakan anggaran pemerintah daerah dan pusat serta bantuan salah satu bank dan koperasi di Asia.
Jembatan bernama Siti Nurbaya tidak lain mengambil cerita legenda dari Sumatera Barat.
Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli yang diterbitkan pada tahun 1922 oleh Balai Pustaka merupakan novel yang sangat digemari. Sehingga, novel tersebut terkenal di Indonesia.
Cerita singkat Siti Nurbaya berkisah tentang dua remaja Siti Nurbaya dan Samsul Bahri yang sudah dekat sejak sekolah rakyat. Rumah keduanya juga saling berdekatan.
Siti Nurbaya merupakan anak pedagang kaya, Bagindo Sulaiman. Sedangkan. Syamsul Bahri adalah anak Sultan Mahmud, seorang penghulu di Padang.