Hadirnya Komunitas Semar Cakep Semarang sejak Mei 2018 merangkul ibu-ibu dengan anak cerebral palsy di Kota Semarang.
Anak-anak juga memperoleh hak pendidikan di rumah difabel yang berlokasikan di sudut ruangan Kantor Kecamatan Semarang Barat.
Kini terdapat 93 anak yang tergabung di dalamnya. Anak-anak cerebral palsy asal Kendal, Salatiga, Demak, Blora, Kudus, hingga Batang bahkan rutin mengikuti kopdar bulanan ke Semarang bersama orangtuanya.
“Di Semar Cakep itu wawasan soal cerebral palsy tambah banyak. Kebersamaan juga sangat kental, seperti keluarga tak sedarah,” terang Iin, yang juga ketua komunitas.
Tri mengakui, komunitas itu menjadi ruang refreshing pelepas stres yang menghantuinya sehari-hari. Semar Cakep sudah seperti rumah yang nyaman baginya.
Bukan sekadar wacana, para anggota rutin membayar iuran untuk kebutuhan komunitas dan piknik.
Kompas.com menyaksikan keasyikan puluhan anggota membawa anak-anaknya berkumpul di Balai Kota Semarang.
Dengan wajah sumringah, mereka menjajal bus pariwisata gratis Denok Kenang milik Pemkot Semarang untuk menjelajahi kota dalam satu trip singkat.
“Kopdar seperti ini kan supaya saling mendukung, biar ibu-ibu enggak stress. Selain itu sharing terapi mandiri, antisipasi kejang, tremor kaki, dan lainnya,” tutur Fita, yang juga ibu dari dua anak tersebut.
Fita sendiri sudah lama aktif di kegiatan sosial. Ia mengaku miris melihat nasib dan kondisi mental perempuan ibu-ibu dari anak cerebral palsy.
Akhirnya dengan dukungan penuh keluarga, ia membulatkan tekad untuk menyatukan mereka dan membangun support system yang kuat.
“Ketika ada semangat untuk maju, Tuhan pasti menolong,” ujar Fita.