Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Lilin untuk Tragedi Kanjuruhan, Suporter Balikpapan: Nyawa Tak Bisa Dibayar Pakai Rupiah

Kompas.com - 04/10/2022, 13:45 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur yang menelan korban jiwa 125 orang Aremania ini menjadi catatan kelam sepakbola Indonesia.

Sebagai bentuk aksi solidaritas, ratusan suporter di Balikpapan menggelar doa bersama dan menyalakan 1.000 lilin di Halaman Gedung KNPI Balikpapan pada Senin malam (3/10/2022).

Aksi solidaritas itu diikuti oleh seluruh suporter sepakbola Indonesia yang ada di Balikpapan. Seperti Aremania, Bonek mania, Viking, Maczman, Bartman, Kacong Mania dan lainnya tampak khusyuk mengirim doa untuk para korban yang harus kehilangan nyawa pada kejadian dua hari yang lalu itu.

Baca juga: Suporter di Berbagai Daerah Berduka untuk Korban Tragedi Kanjuruhan: Nyawa Tidak Sebanding dengan Sepak Bola

Setelahnya, ratusan pendukung klub mengucapkan ikrar bersama dengan menyalakan lilin agar tragedi di Kanjuruhan segera diusut tuntas.

Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas antar suporter di Balikpapan. Juga sebagai rasa dukacita yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang memakan korban meninggal ratusan itu.

"Kalau bisa kejadian itu diusut tuntas lah, setuntas-tuntasnya. Karena itu nyawa manusia tidak bisa dibayar begitu saja. Tidak bisa dibayar pakai rupiah, tidak bisa dibayar pakai dollar," kata Ketua Balikpapan Suporter Fanatik (Balistik) Ade Setiawan.

Tindakan pihak keamanan dalam mengatasi massa di Stadion Kanjuruhan malam itu sangat disayangkan. Terutama dalam penggunaan gas air mata yang mengarah ke supporter disebut Awan merupakan tindakan yang melanggar aturan FIFA.

"Saya tahu persis di sana itu banyak suporter keluarga. Ada yang bawa anak dan istri. Gas air mata itu tidak boleh ditembakkan ke tribun," tuturnya.

Salah seorang perwakilan dari Aremania Balikpapan bernama Juned mengapresiasi adanya kegiatan tersebut. Sebagai Aremania, dirinya berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi.

"Bahwa solidaritas suporter seperti ini akan selalu terjaga. Untuk sepanjang liga masih berlanjut, kita tetap bersaudara. Hal yang seperti ini miris bagi kita semua. Kita sangat-sangat berharap tidak terulang lagi," katanya.

Dia pun menginginkan PSSI selaku Federasi Sepak bola di Indonesia untuk bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian tersebut.

"Yang pasti kejadian seperti ini tanggungjawab Federasi, kita minta pertanggungjawaban PSSI. Suporter juga evaluasi dalam diri kita juga, suporter tidak melakukan kekerasan dalan bentuk apapun," tambah Juned.

Setelah menggelar doa bersama, seluruh suporter langsung bertolak ke Polres Balikpapan untuk menyerahkan sebuah ikrar tersebut.

Baca juga: Kompolnas Duga Ada Oknum Petugas Intruksikan Penembakan Gas Air Mata di Luar Prosedur Saat Tragedi Kanjuruhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com