Pernyataan ini merespons adanya kejadian delapan warga muntah dan pingsan hingga dirawat di rumah sakit karena mencium bau busuk diduga dari lokasi proyek itu.
"PT SMGP juga memastikan bahwa kondisi pengukuran dari alat pendeteksi gas (fixed gas detector) menunjukkan tidak ada H2S atau nol, serta tidak ada satu pun alarm H2S yang aktif," ungkap Yani melalui pesan singkatnya.
Sebelumnya, jumlah warga yang menjadi korban dan dilarikan ke rumah sakit, akibat mencium bau busuk dari lokasi proyek di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), bertambah dari 8 menjadi 9 orang.
Kepala Desa Sibanggor Julu Awaluddin Nasution mengatakan, sebagian sudah ada yang kembali ke rumah dan sebagian masih dirawat di rumah sakit.
"Sebagian sudah pulang, ada 3 atau 4 orang yang sudah pulang. Dan sebagian masih dirawat," tutur dia.
Awal menyebut, hingga kini pihaknya belum melakukan pertemuan dengan warga dan juga perusahaan untuk membahas terkait kejadian itu.
"Kalau untuk warga yang menjadi korban informasinya sudah ada dikunjungi pihak perusahaan di rumah sakit. Namun, untuk membahas soal kejadian, belum ada dilakukan pertemuan, baik dengan warga maupun perusahaan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.