Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes: Hingga Maret 2022 Ada 13.670 Kasus HIV/AIDS di Banten

Kompas.com - 15/09/2022, 16:11 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat sebanyak 13.670 kasus HIV/AIDS di seluruh Banten hingga Maret 2022.

Berdasarkan data dari Dinkes Banten, total temuan kasus sebanyak 13.670 tersebut tersebar di delapan Kabupaten dan Kota dengan jumlah kasus terbanyak di Kabupaten Tangerang.

Secara rinci, Kabupaten Tangerang 4.363 kasus, Kota Tangerang ada 3.497 kasus, Kota Tangerang Selatan 1.799 kasus, Kabupaten Serang 1.664 kasus.

Kemudian Kota Cilegon 940 kasus, Kabupaten Lebak 613 kasus, Kota Serang 460 kasus, dan Kabupaten Pandeglang 334 kasus.

Baca juga: Ada 2.032 Kasus HIV/AIDS Baru di Jateng Sepanjang Tahun 2022, 85 di Antaranya Meninggal Dunia

"Memang itu data 13.600 penderita HIV/Aids itu yang ditemukan secara kumulatif sejak kasus  HIV/AIDS masuk Banten," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan di Serang, Kamis (15/9/2022).

Dikatakan Ati, temuan kasus HIV/AIDS di Provinsi Banten saat ini sudah sampai ke pelosok desa, bahkan di pegunungan.

"Sampai di atas puncak gunung di Lebak pun kita menemukan (kasus HIV/AIDS)," ujar Ati.

Ati menjelaskan, sebelum tahun 2000, kebanyakan kasus HIV/AIDS disebabkan penyalahgunaan narkotika suntik. Namun saat ini, penderita HIV/AIDS kebanyakan disebabkan oleh perilaku seks bebas.

"Kemudian prilaku biseksual juga banyak, homoseks juga ada. (Kasus) yang dari narkotikanya sudah turun jauh," ungkap Ati.

Mantan Direktur RSUD Kota Tangerang itu menambahkan, upaya pencegahan terus dilakukan baik oleh Pemprov Banten bersama dengan Kabupaten dan Kota.

Adapun upaya pencegahan yakni dengan meningkatkan akses layanan kesehatan dan memberikan edukasi kepada masyarakat beresiko agar mau mendatangi fasilitas kesehatan untuk mengeceknya.

"Jadi masyarakat yang punya resiko, terutama homo seks yang punya perilaku risiko, mereka terus dites. Kita dekatkan akses layanan untuk mereka bisa dites," kata Ati.

Baca juga: Kisah Mama Lena Adopsi Anak Telantar dengan HIV/AIDS, Berawal dari Tak Tega

Selain itu, Dinkes bersama-sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) terus terjun ke lapangan untuk melakukan penelusuran kepada kelompok masyarakat beresiko.

Menurutnya, penderita enggan mendatangi fasilitas kesehatan untuk mengecek kesehatannya karena malu, dan ada anggapan di masyarakat jika menderita HIV/AIDS dijauhi.

"Nah itu lah kita harus banyak lagi mencari, penemuan ini belum menggambarkan sesungguhnya. Jadi dari estimasi telah ditetapkan baru separonya kita mencapai itu, kita terus mencari," tandas Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com