Tak seperti Stasiun Solo Jebres yang didesain indah bergaya Art Nouveau bercampur Neoklasik.
Arsitek Herman Thomas Karsten justru tampil beda. Ia membenamkan gaya Indische pada Solo Balapan.
Karsten lebih mengedepankan fungsi Solo Balapan sebagai pintu masuk dan keluar orang di Surakarta ke daerah-daerah lain atau sebaliknya.
Karsten turut merancang perluasan sisi selatan Solo Balapan pada 1927, seiring pembangunan rel ganda yang melintasi stasiun tersebut.
Baca juga: 10 Wisata Solo Dekat Stasiun Balapan, Banyak Bangunan Bersejarah
Sentuhan modernisasi ikut mewarnai perjalanan panjang stasiun kebanggaan masyarakat Solo--nama lain dari Surakarta.
Ahmad Sugiana dalam jurnal Study on Interlocking System in Indonesia menyebutkan bahwa hal ini ditandai dengan penggunaan sistem persinyalan elektrik pada 1972. Produk yang pakai adalah Siemens seri DrS60.
Stasiun yang berada di jantung Kota Solo itu menjadi yang kedua memasangnya, setelah Stasiun Bandung.
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Stasiun Balapan - Didi Kempot
Stasiun yang punya 12 jalur lintasan kereta itu kembali dimodernisasi. Kali ini dengan diwujudkannya jembatan penyeberangan orang (JPO) beratap dan tertutup kaca sehingga terlindung dari panas matahari atau hujan.
Fasilitas publik ini dikenal sebagai Skybridge Solo Balapan yang terbentang sepanjang 643 meter.
Skybridge yang mulai diuji coba 20 April 2017 itu menghubungkan Solo Balapan dan Terminal Bis Tirtonadi.
Jembatan modern ini dilengkapi eskalator dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk melintas, dimulai dari area parkir stasiun dan berakhir di pintu barat Tirtonadi.
Jembatan senilai Rp21,4 miliar ini memangkas perjalanan orang dari terminal ke stasiun atau sebaliknya yang semula berjarak 1,5 km. Hanya perlu waktu 10 menit berjalan kaki untuk melintasi fasilitas modern terintegrasi itu.
Baca juga: Muncul Petisi Online Minta Memorabilia Didi Kempot Didirikan di Stasiun Balapan
Di salah satu sudut skybridge ada dua mesin pelaporan (check-in) otomatis untuk penumpang kereta.
Tak berhenti sampai di situ saja, karena mulai 29 Desember 2019 di dalam Solo Balapan juga disiapkan fasilitas kereta dengan tujuan Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo.
Sebuah stasiun khusus ikut didirikan menggunakan jalur 6-8. Stasiun baru bertingkat dua dan berdesain modern ini dilengkapi peron ruang tunggu, musala, gerai anjungan tunai mandiri (ATM), toilet dan layar informasi jadwal penerbangan.