Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Ojol Protes, Kenaikan BBM Harus Diimbangi Kenaikan Tarif Ojek

Kompas.com - 03/09/2022, 21:40 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah drivel ojek online (ojol) mengeluhkan kenaikan harga BBM subsidi. Pasalnya hal itu tidak diimbangi dengan kenaikan tarif ojol

Usai harga BBM resmi diumumkan naik tepat pada 14.30 WIB, mayoritas SPBU menghentikan operasional sementara waktu. Konsumen yang tiba di SPBU mengaku tidak dilayani.

"Saya sudah muter tiga SPBU, ada yang bilang stok habis, ada yang bilang lagi pergantian shift," tutur Teguh, drivel ojol dalam keterangannya kepada Kompas.com.

Baca juga: PO Bus di Karawang Bakal Sesuaikan Tarif Usai Harga BBM Naik

Beberapa saat kemudian SPBU kembali beroperasi dengan harga yang sudah dinaikkan. Solar yang semula Rp 5.150 kini menjadi Rp 6.800 dan pertalite yang semula Rp 7.650 kini mencapai Rp 10.000 per liter.

Puluhan pengendara bergegas mengantre ke SPBU untuk mengisi BBM. Meski mengetahui harga naik, antrean tetap mengular panjang di beberapa SPBU barisan BBM subsidi.

Masyarakat yang merasa tak berdaya mengaku pasrah menerima kebijakan tersebut.

Ali, seorang driver ojol yang berbaris dalam antrean mengungkapkan kekecewaan pada keputusan presiden itu.

"Katanya kalau BBM naik, tarif ojol juga bakal naik. Mana, sampai sekarang ogkos ojol masih sama," tegas pengemudi ojol yang telah bekerja sejak 2018.

Baca juga: Harga BBM Naik, Mahasiswa Makassar Demo dan Blokade Jalan Hingga Malam

Dengan biaya kebutuhan bahan bakar meningkat, sementara tarif ojol tetap sama, jelas berdampak langsung pada penghasilan kelompok pengemudi ojol. 

Biasanya hanya dengan membeli sekitar Rp 23.000 setara dengan 3 liter Pertalite, lelaki asal Semarang Timur itu dapat bekerja seharian mengantar penumpang.

Namun setelah BBM subsidi resmi dinaikan, ia yakin ongkos bensin yang sama tidak cukup untuk mobilitas kerjanya sehari-hari.

Ali tak sendiri, pengemudi ojol lainnya, Nisar sepakat dengan pernyataan Ali.

"Ini terlalu berat, mestinya pemerintah memikirkan dampaknya ke sektor transportasi termasuk driver ojol seperti kami," tutur Nisar.

Carolus Dori Presiden Joko Widodo resmi umumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan ini berlaku untuk Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga baru ini BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Diceritakan untuk operasional pekerjaannya sehari-hari, Nisar hanya menghabiskan kisaran Rp 20.000 bahan bakar pertalite setara dengan 2,6 liter.

Bila memang kenaikan BBM tak dapat dihindari lantaran anggaran subsidi pemerintah yang membengkak, paling tidak pemerintah membuat skenario agar tarif ojol menyesuaikan kenaikan harga BBM. Sehingga kelompoknya tidak mengalami kerugian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com