Salin Artikel

Pengemudi Ojol Protes, Kenaikan BBM Harus Diimbangi Kenaikan Tarif Ojek

SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah drivel ojek online (ojol) mengeluhkan kenaikan harga BBM subsidi. Pasalnya hal itu tidak diimbangi dengan kenaikan tarif ojol. 

Usai harga BBM resmi diumumkan naik tepat pada 14.30 WIB, mayoritas SPBU menghentikan operasional sementara waktu. Konsumen yang tiba di SPBU mengaku tidak dilayani.

"Saya sudah muter tiga SPBU, ada yang bilang stok habis, ada yang bilang lagi pergantian shift," tutur Teguh, drivel ojol dalam keterangannya kepada Kompas.com.

Beberapa saat kemudian SPBU kembali beroperasi dengan harga yang sudah dinaikkan. Solar yang semula Rp 5.150 kini menjadi Rp 6.800 dan pertalite yang semula Rp 7.650 kini mencapai Rp 10.000 per liter.

Puluhan pengendara bergegas mengantre ke SPBU untuk mengisi BBM. Meski mengetahui harga naik, antrean tetap mengular panjang di beberapa SPBU barisan BBM subsidi.

Masyarakat yang merasa tak berdaya mengaku pasrah menerima kebijakan tersebut.

Ali, seorang driver ojol yang berbaris dalam antrean mengungkapkan kekecewaan pada keputusan presiden itu.

"Katanya kalau BBM naik, tarif ojol juga bakal naik. Mana, sampai sekarang ogkos ojol masih sama," tegas pengemudi ojol yang telah bekerja sejak 2018.

Dengan biaya kebutuhan bahan bakar meningkat, sementara tarif ojol tetap sama, jelas berdampak langsung pada penghasilan kelompok pengemudi ojol. 

Biasanya hanya dengan membeli sekitar Rp 23.000 setara dengan 3 liter Pertalite, lelaki asal Semarang Timur itu dapat bekerja seharian mengantar penumpang.

Namun setelah BBM subsidi resmi dinaikan, ia yakin ongkos bensin yang sama tidak cukup untuk mobilitas kerjanya sehari-hari.

Ali tak sendiri, pengemudi ojol lainnya, Nisar sepakat dengan pernyataan Ali.

"Ini terlalu berat, mestinya pemerintah memikirkan dampaknya ke sektor transportasi termasuk driver ojol seperti kami," tutur Nisar.

Bila memang kenaikan BBM tak dapat dihindari lantaran anggaran subsidi pemerintah yang membengkak, paling tidak pemerintah membuat skenario agar tarif ojol menyesuaikan kenaikan harga BBM. Sehingga kelompoknya tidak mengalami kerugian.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/03/214030578/pengemudi-ojol-protes-kenaikan-bbm-harus-diimbangi-kenaikan-tarif-ojek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke