Melalui program sisters hospital, dokter dari rumah sakit lain akan datang berkunjung untuk menangani pasien.
Sehingga ini sangat meringankan pasien dari segi biaya dan waktu.
"Kalau dikirim ke luar daerah tentunya pasien dan keluarganya harus ikut. Ditambah lagi dengan masa tunggu di rumah sakit yang dituju, bisa menguras waktu dan biaya," ungkap Ferry.
Baca juga: UGD RSUD Kaur Bengkulu Terendam Banjir, Pasien Dievakuasi
Layanan medis bedah saraf atau tumor otak di RSUD Soekarno, kata Ferry, sepenuhnya bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Untuk itu pasien tidak dikenakan biaya sejak rujukan diterima hingga dilakukannya operasi.
"Sudah masuk tanggungan BPJS Kesehatan. Kalau pakai biaya mandiri, satu kali operasi bisa mencapai Rp 27 juta," ungkap Ferry.
Lebih dari 200 kali operasi telah dilakukan menggunakan layanan asuransi pemerintah tersebut.
Selain menerima pasien rujukan dari rumah sakit pemerintah, RSUD Soekarno juga menerima rujukan dari rumah sakit swasta.
Baca juga: Rumah Sakit di Pangkalpinang Tolak Pasien Kecelakaan, Tim SAR Lapor ke BPBD Babel
Fasilitas kesehatan pun terus dilengkapi, ditandai dengan adanya CT Scan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
"Bedah saraf yang sudah dilakukan seperti bedah kepala dan tulang belakang," ucap Ferry.