BANGKA, KOMPAS.com-Lampu ruang operasi di Lantai 2 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekarno Kepulauan Bangka Belitung baru saja dinyalakan. Hari itu Rabu (31/8/2022) sekitar pukul 11.30 WIB.
Sejumlah perawat masuk sembari mendorong tempat tidur berisi seorang pasien laki-laki. Pasien paruh baya dengan gejala tumor otak itu bersiap menjalani operasi bedah.
Tidak menunggu lama, seluruh tim medis mulai bekerja sesuai perannya masing-masing.
Baca juga: Penjewer Bayi di Medan Ternyata Dokter, Polisi: Pelaku Tidak Ditahan, Motifnya karena Gemas
Namun baru hitungan menit berjalan, pisau bedah yang sedang membuat sayatan kecil di kepala pasien langsung dihentikan.
Diagnosa pasien tiba-tiba memerlihatkan gejala tak lazim. Operasi pun langsung disetop.
"Tadi batal karena pasien ada gangguan nafas dan jantung," kata Ferry Kurniawan, dokter bedah RSUD Soekarno, kepada Kompas.com, Rabu.
Selanjutnya pasien dibawa ke ruang perawatan untuk menstabilkan kondisi tubuhnya.
Operasi akan dilanjutkan kembali ketika kondisi pasien sudah dinyatakan benar-benar layak.
Ferry menuturkan, pasien tumor otak dengan penanganan bedah saraf termasuk dalam layanan kesehatan yang sulit.
Operasi ini harus menggunakan berbagai peralatan canggih dan harus berhubungan dengan bagian sensitif pasien, yakni simpul-simpul saraf.
Beruntung saat ini, fasilitas kesehatan di RSUD Soekarno telah membuka layanan operasi bedah, sehingga pasien tak perlu dirujuk jauh-jauh ke luar daerah.
"Sejak 2017 sampai saat ini kami sudah bisa operasi di sini. Didukung peralatan medis dan ketersediaan dokter melalui program sisters hospital," ujar Ferry.