Menurut Ferry, selama pandemi Covid-19 layanan operasi bedah saraf sempat dibatasi. Seiring dilakukannya transisi menuju endemi, bedah saraf dengan tanggungan BPJS Kesehatan kembali dibuka secara penuh.
Pembukaan layanan secara penuh sekaligus membuka kesempatan kerja bagi tenaga dokter, perawat hingga petugas keamanan.
Mereka kini dituntut melayani pasien selama 24 jam nonstop dengan pembagian shift kerja. Bangsal perawatan di RSUD pun ikut ditambah jumlahnya menjadi 500 tempat tidur serta dilengkapi ruang VVIP.
Baca juga: Kemenkes: Pasien Pertama Cacar Monyet Membaik, tapi Masih Isoman Selama 21 Hari
Dokter Ferry yang menjadi dokter utama di RSUD Soekarno, kini juga didampingi sejumlah dokter lainnya dengan berbagai bidang keilmuan, salah satunya radiologi.
Tren peningkatan pasien bedah saraf di RSUD Soekarno terlihat dari grafik laporan tahunan. Tercatat selama 2021 telah dilaksanakan sebanyak 80 kali operasi.
Sementara hingga Mei 2022, operasi bedah saraf telah mencapai 64 kali. Hingga akhir tahun, jumlah total operasi bedah saraf diprediksi bisa melampaui angka pada 2021.
Ferry pun mengisahkan, salah satu pasien tumor otak yang ditanggung BPJS Kesehatan telah diperbolehkan pulang.
Pasien perempuan berumur 49 tahun itu menjalani operasi kepala pada 8 Februari 2022.
"Keluhan utama pasien nyeri kepala sejak umr 17 tahun dan kelemahan gerak kiri sejak setahun terakhir. Dari hasil MRI kepala didapatkan tumor otak," ujar Ferry.
Setelah menjalani operasi, pasien dirawat di ruang intensive care unit (ICU) selama satu minggu. Kemudian dipindahkan ke ruangan rawat biasa selama tiga hari. Selanjutnya pasien tersebut diperbolehkan pulang ke Belitung.
Dokter Bedah RSUD Soekarno, Armayani Rusli menambahkan, layanan BPJS Kesehatan terbukti mampu memperluas akses kesehatan pada masyarakat.
"Fasilitas rumah sakit senantiasa ditingkatkan dari tahun ke tahun. Peralatan pun diperbaharui sesuai standar katalog Kemenkes. Tapi untuk berobat, pasien tentunya butuh perlindungan, salah satunya melalui asuransi BPJS Kesehatan," ujar Armayani yang juga mantan direktur RSUD Soekarno.
Baca juga: Cara Mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan
Kepala Bidang SDM dan Komunikasi BPJS Kesehatan Pangkalpinang, Tri Wibowo mengatakan, operasi bedah saraf masuk dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan dengan memperhatikan indikasi medis.
Seandainya terdapat kekurangan sarana prasarana, peserta JKN akan dirujuk keluar daerah sesuai dengan kebutuhan medisnya.
Hingga Agustus 2022 cakupan kepesertaan JKN di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 87,54 persen atau 1.288.918 jiwa.
Rinciannya, PBI APBN (321.643), PBI APBD (339.837), PPU (317.382), PBPU (293.975) dan BP/Bukan pekerja (16.081).
"Saat ini dengan layanan aplikasi Mobile JKN, pasien semakin dimudahkan karena bisa urus administrasi, cek ketersediaan fasilitas hingga membuat janji dengan dokter," pungkas Tri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.