BANGKA, KOMPAS.com-Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bakal menggunakan alokasi anggaran tidak terduga untuk menekan laju inflasi.
Hal itu dilakukan setelah Bangka Belitung bertengger dalam lima besar provinsi dengan angka inflasi tertinggi.
Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin mengatakan, akan memetakan permasalahan yang menyebabkan kenaikan inflasi.
Baca juga: Sigap Atasi Inflasi di Riau, Gubernur Syamsuar Gencarkan Operasi Pasar
Ridwan menilai, inflasi di Bangka Belitung disebabkan kenaikan harga tiket pesawat, komoditi pangan, serta faktor eksternal dan internal.
"Segera petakan masalahnya, tidak hanya kondisi riil pada tataran mikro, namun juga makro," kata Ridwan di kantor gubernur, Kamis (18/8/2022).
Merujuk arahan Presiden Joko Widodo, Ridwan meminta para pegawai agar tidak melakukan rutinitas dan bekerja standar karena kondisi dunia sedang tidak normal.
"Sesuai arahan Presiden, sudah jelas kita tidak boleh bekerja secara rutinitas, senantiasa gunakan data secara akurat, dan kita harus bekerja sama dengan berbagai pihak," ungkap dia.
Baca juga: Jokowi: Momok Semua Negara Saat Ini Inflasi...
Ridwan juga mengatakan, Presiden Jokowi memberi arahan agar anggaran tidak terduga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah inflasi di daerah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.