Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Persen Warga Terdaftar JKN-KIS, Belajar dari Ponggok dan Wunut di Klaten

Kompas.com - 15/08/2022, 15:10 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi


KLATEN, KOMPAS.com - Baru-baru ini dua desa di Klaten, Jawa Tengah memperoleh piagam penghargaan sebagai Desa JKN dari BPJS Kesehatan atas komitmennya dalam memberikan jaminan kesehatan kepada warga.

Dua desa itu adalah Ponggok di Kecamatan Polanharjo, dan Wunut di Kecamatan Tulung.

Keduanya berhasil membuat 100 persen warga terdaftar sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan.

Baca juga: Solo Optimistis Sentuh Target 100 Persen Warga Ter-cover JKN

Piagam penghargaan Desa JKN diterima perwakilan Pemdes Ponggok dan Wunut dari Bupati Klaten Sri Mulyani pada Jumat (29/7/2022). Prosesi ini dilangsungkan di sela-sela acara penyerahan Piagam Universal Health Coverage (UHC) kepada Pemkab Klaten oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti.

Pemkab Klaten sendiri diberi penghargaan itu karena cakupan kepesertaan JKN di "Kota Seribu Candi" sudah lebih dari 95 persen.

Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono, mengaku senang atas apresiasi yang diberikan Pemkab tersebut. Menurut dia, hal itu semakin memotivasi Pemdes untuk terus memastikan seluruh warga terkaver JKN.

"Tidak menyangka dapat penghargaaan karena niat awal kami memang tulus hanya ingin melindungi warga," kata Junaedi saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (12/8/2022).

Dia bercerita Pemdes Ponggok mulai berupaya menjadikan 100 persen warga terdaftar JKN pada 2016. Target itu akhirnya bisa terpenuhi pada 2019 setelah Pemdes secara bertahap mendaftarkan warga yang belum terkaver program tersebut.

Berdasarkan data Pemdes Ponggok, kini ada sekitar 1.200 warga yang telah didaftarkan ke dalam JKN atas upaya-upaya dari desa atau 50 persen lebih dari total 2.136 penduduk.

Baca juga: Marak Pencurian Bendera Merah Putih di Klaten, Polisi: Sudah Diganti yang Baru

Dari jumlah itu, 256 warga didaftarkan Pemdes dengan memanfaatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Sementara 900 lebih warga didaftarkan lewat BUMDES Tirta Mandiri dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wanua Tirta sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).

"Kalau dulu kan semuanya dari desa (memanfaatkan PADes). Sekarang warga yang bekerja di BUMDES atau di bawah naungan Pokdarwis akan dipastikan kepesertannya dari sana," jelas Junaedi.

Dia menyampaikan tujuan Pemdes Ponggok menjadikan seluruh warga terdaftar JKN tidak lain adalah karena ingin membuat mereka hidup lebih tenang dan sehat. Dengan itu, kata Junaedi, diharapkan produktifitas warga bisa meningkat, diikuti kesejahteraannya.

"Jaminan kesehatan ini kan kebutuhan dasar warga ya. Kami sebagai wakilnya negara di desa ingin memenuhi kebutuhan itu. Jika sakit, warga tak perlu lagi pusing memikirkan biaya berobat," ucap dia.

Lagi pula, menurut Junaedi, dana yang harus dikeluarkan Pemdes untuk membayar iuran BPJS Kesehatan warga di kelas 3 tak terlalu membebani APBDes. Nilainya kini kurang dari Rp10 juta per bulan.

"Jumlahnya malah bisa berkurang lagi ke depan. Sebab, yang terjadi selama ini di desa kami, beberapa warga punya inisiatif beralih jadi peserta mandiri. Mereka tergiur dengan prinsip gotong royong yang ditawarkan BPJS Kesehatan. Jika tetap sehat dan tak terlambat membayar iuran, warga jadi punya kesempatan membantu peserta lain yang sakit," terang dia.

Baca juga: Terbukti Korupsi Dana Kapitasi JKN, Mantan Bendahara Puskesmas Karangploso Ditahan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com