Kades Wunut, Iwan Sulistyo Setiawan, juga menyambut baik desanya telah dinobatkan sebagai Desa JKN.
Dia bercerita, Wunut baru memiliki 100 persen warga terdaftar JKN pada April 2022.
Pemdes sebenarnya ingin mendaftarkan semua warga yang belum punya KIS ke dalam JKN secara serentak pada 2020. Tapi, hal itu tak bisa terlaksana karena terhalang pandemi Covid-19.
Wabah virus corona memukul usaha sektor pawirisata desa yang selama ini menjadi sumber utama PADes.
Pemdes Wunut akhirnya mendaftarkan warga secara bertahap.
Kini terdata ada 26,5 persen atau 571 warga yang telah didaftarkan Pemdes ke dalam JKN dengan memanfaatkan PADes.
Dalam upaya menjadikan seluruh warga terdaftar JKN ini, Iwan menegaskan, Pemdes tak hanya menyasar yang miskin.
“Siapa pun itu akan kami daftarkan jika belum punya KIS. Meski dia mampu, kalau mau, ya kami bayarkan iurannya. Pokoknya semua harus terkaver JKN!” ujarnya.
Dia berpendapat tidak ada yang tidak mungkin bagi sebuah desa untuk bisa menjadikan seluruh warganya terdaftar JKN sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Pemdes hanya perlu menjadikan hal itu sebagai prioritas program.
“Kalau bicara dana, desa kan bisa mengupayakannya dari berbagai sumber. Setiap desa tentu punya potensi yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan PADes. Kini apalagi ada Dana Desa yang bisa dipakai langsung untuk mendaftarkan warga ke JKN atau seperti kami, dipakai dulu untuk mengembangkan infrastruktur dan SDM pariwisata,” jelas Iwan.
Pemdes Wunut tak mau memakai Dana Desa untuk membayarkan iuran JKN warga karena ingin mandiri dan menjaga keberlangsungan program ini. Sebab, dia memandang, bukan tak mungkin suatu saat nanti Dana Desa dihentikan.
Baca juga: Hanya Tunjukkan NIK di KTP, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Akses Layanan JKN-KIS
Kepala Dinas Kesehatan Klaten Cahyono Widodo bersyukur Klaten telah mencapai UHC pada bulan lalu. Per 1 Juli, terdata ada 95,48 persen atau 1.218.778 warga yang sudah terdaftar JKN.
Raihan ini, kata dia, menjadi salah satu kado spesial bagi Klaten di hari jadinya yang ke-218.
Meski begitu, Cahyono menyatakan, Pemkab tak ingin berpuas diri sampai di sini. Pemkab tetap bertekad ingin menjadikan 100 persen warga Klaten terkaver JKN.
"Kami akan jangkau sisa warga yang belum jadi peserta. Untuk mencapainya, Pemkab akan perkuat kerja sama lintas sektor, termasuk dengan para Pemdes. Kami ingin memuncukan Desa JKN-Desa JKN berikutnya," ucap dia.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Boyolali, Maya Susanti, mengapresiasi sikap Pemkab Klaten yang tampak serius dalam mengupayakan pemberian jaminan kesehatan bagi warganya melalui program JKN.
Menurut dia, Klaten menjadi kabupaten pertama di Jateng yang berhasil meraih predikat UHC.
"Kabupaten kan jumlah warganya rata-rata lebih banyak daripada wilayah kota. Kalau kota di Jateng, beberapa sudah UHC. Jadi Klaten ini luar biasa. Kami berharap semangat Klaten ini dapat dicontoh oleh daerah lain," ucap Maya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.