Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penambang Timah Selam, ke Dasar Laut demi Cari Nafkah, Derita Gangguan Pendengaran

Kompas.com - 01/08/2022, 12:57 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Dari penambangan timah selam, Ali mengaku bisa membiayai kehidupan sehari-hari.

Namun satu hal yang masih dinantikan hingga saat ini, kata Ali yakni memiliki momongan.

"Untuk anak belum. Saya sama istri masih menantikannya," ujar Ali.

Selama bekerja sebagai penambang selam, Ali mengaku tidak mengalami kendala berarti.

"Memang ada yang datang minta sumbangan pada penambang, biasanya dikasih satu genggam oleh masing-masing penambang," ujar Ali.

Baca juga: Diduga Ilegal, 536 Balok Timah Seberat 8,8 Ton dari Rumah Warga di Bangka Tengah Disita

Ali berharap harga jual timah di tingkat penambang bisa merangkak naik. Kondisi ideal harga pasir timah, kata Ali adalah Rp 200.000 per kilogram.

Sebab untuk melakukan penambangan, pekerja harus mengeluarkan biaya bahan bakar dan bagi hasil untuk empat sampai lima pekerja.

Di samping itu, penambang kadang terpaksa behenti kerja dalam waktu cukup lama karena faktor cuaca.

"Kami harapkan dari hasil menambang bisa membiayai hidup dan menabung," ucap Ali.

Pelaku tambang lainnya, Nasri mengatakan, tambang selam ponton ampung relatif lebih ramah lingkungan.

"Area sedotan pasirnya relatif lebih kecil. Setelah pompa dimatikan, pasir kembali mengendap dan air laut kembali jernih," ujar dia.

Baca juga: 5 Penembak Istri Kopda Muslimin Dilumpuhkan dengan Timah Panas dan Terancam Hukuman Mati

Menurut Nasri, penambang ponton apung memang banyak yang belum mengantongi izin.

Untuk itu perlu bantuan pemerintah agar penambang mendapatkan akses perizinan sehingga pekerjaan mereka terlindungi dan jelas pemasukannya untuk negara.

"Ini harus dibantu pemerintah secara aktif kalau mau ada legalisasi. Apalagi timah mendukung perekonomian daerah," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com