Awalnya tidak mudah juga menggalang dana, tetapi setelah kematian K muncul di media, banyak orang simpati dan memberikan dukungan agar kasus terungkap dengan jelas.
Entah karena pihak rumah sakit mengetahui status keluarga K yang tercatat sebagai keluara pra sejahtera atau karena simpati, biaya rumah sakit yang awalnya Rp 6 jutaan, turun setengahnya menjadi Rp 3,860 juta.
"Biaya Rp 3,860 juta itu biaya otopsi dan termasuk juga biaya ambulans Rp 200.000," kata Helmi.
"Kami bersyukur biayanya turun. Sehingga sisa uang penggalangan dana dapat digunakan keluarga untuk keperluan lain," sambung dia.
Baca juga: Bocah 3 Tahun Tewas di Septic Tank, Dugaan Kekerasan Seksual hingga Keluarga Sempat Dapat Ancaman
Otopsi jasad K dilakukan pada Rabu (27/7/2022) sejak pukul 7.00 hingga 10 WIB.
"Dokter menjelaskan kalau di tubuh K ada bekas lebam di bawah mata, kemudian kepala bagian belakang remuk, serta lehernya patah. Selain itu itu ada jejak pelecehan seksual," kata Effendi.
Ia mengatakan hasil otopsi di RSUD Abdul Manap, ditemukan lebam di bawah mata, bagian kepala belakang remuk dan lehernya patah.
Dugaannya, kata Effendi, K memang dibunuh lalu dimasukkan dalam septic tank. Selain itu, hasil otopsi menerangkan ada kekerasan seksual, pada bagian kemaluan K.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.