Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Museum Loka Budaya yang Disebut Tertua di Papua

Kompas.com - 28/07/2022, 12:29 WIB
Roberthus Yewen,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Benda budaya

Di museum ini terdapat peralatan musik dari berbagai suku yang ada di Papua, seperti tifa, terompet, stand bass, dan berbagai peralatan musik lainnya.

Hendriko yang juga merupakan Dosen Antropologi Universitas Cenderawasih mengemukakan, ada peralatan budaya lain yang dapat menghasilkan bunyi atau suara. Benda-benda ini memiliki korelasi dengan musik.

Menurut Hendriko, benda-benda budaya yang dapat menciptakan suara seperti koteka dan ikat pinggang yang dimiliki oleh Suku Walsa di Waris.

Ketika digerakan, benda-benda tersebut akan menimbulkan suara. Begitu pula dengan benda budaya yang ada di daerah Wagete Paniai.

“Ini benda-benda budaya yang digunakan oleh masyarakat Papua di daerah-daerah tertentu yang ketika digunakan akan menciptakan suara atau bunyi, sehingga bisa menciptakan musik,” tuturnya.

Baca juga: Saat Kapolda Papua Barat Terima Senjata Api yang Dijadikan Maskawin oleh Warga...

Tak hanya itu, Hendriko menambahkan, di museum ini terdapat bermacam-macam koleksi benda budaya milik orang Papua.

Seperti peralatan perang yakni tombak, tulang kasuari, perisai dan lain sebagainya.

Selain itu, ada peralatan benda yang biasa digunakan untuk pembayaran maskawin dari berbagai suku di Papua, misalnya kapak batu, gelang dan kalung dari taring babi atau kasuari, kain timur, piring gantung.

Museum ini menyimpan beragam benda budaya yang sangat melekat dengan kehidupan orang Papua, seperti benda-benda untuk pembayaran maskawin dan benda-benda yang digunakan untuk peralatan perang,” ujarnya.

Baca juga: Kumpulkan Data Penyandang Disabilitas di 29 Kabupaten/Kota, KPU Papua: Memang Belum Akurat

Tengkorak

4 tengkorak kepala manusia yang merupakan koleksi di museum tertua milik Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua tersebut.KOMPAS.COM/Roberthus Yewen 4 tengkorak kepala manusia yang merupakan koleksi di museum tertua milik Universitas Cenderawasih Jayapura, Papua tersebut.

Di dalam museum ini terdapat beberapa tengkorak kepala manusia yang masih tersimpan.

Ada kurang lebih empat tengkorak kepala manusia yang menjadi koleksi.

Dia menyebutkan bahwa tengkorak kemenangan atau musuh, dahulu pada umumnya digantung secara berkelompok di pintu masuk rumah keluarga.

"Semua tulang rahang bekas kepala musuh selalu dibuang dan diberikan kepada perempuan yang digunakan sebagai gantungan kalungnya," kata Hendriko.

Baca juga: Ajudan Bupati Mamberamo Tengah Menyerahkan Diri ke Propam Polda Papua

Menurut Hendriko, tengkorak di beberapa desa atau kampung dicat dengan warna merah, putih, dan hitam dengan simbol kasuari di dahinya.

Mata dan lubang hitung tengkorak-tengkorak ini diisi dengan lilin lebah dan disisipi dengan biji perunggu dan biji abrus merah, serta sedikit kerang.

Beberapa koleksi tengkorak ini kini menjadi salah satu benda budaya yang tersimpan di museum tertua tersebut.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 27 Juli 2022

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com