Wiwi menyebut, kendaraan kadang memperlambat kecepatan karena aspal di jalan tersebut tidak memadai.
"Sekarang memang sudah diperbaiki, hanya ditambalin saja, itu juga baru kemarin-kemarin. Kami mah berharap, kalau diperbaiki sekalian saja, jangan tanggung, jangan sedikit-sedikit, kan bukan pakai uang pribadi juga," ungkapnya.
Kondisi semakin mengkhawatirkan, ketika malam hari. Ia menuturkan, tak ada satu pun lampu penerangan jalan di sepanjang jembatan tersebut.
"Jembatan ini dulu sepi, sekarang mah sudah aktif, tapi sayang malam hari juga kurang penerangan, jadi gelap, bahkan dulu kan di sini rawan," beber dia.
Sementara salah seorang petugas Binamarga dan Penataan Ruang, Provinsi Jawa Barat, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, getaran yang ditimbulkan ketika kendaraan melintas merupakan hal wajar.
"Semua jembatan juga seperti itu, jadi kondisi Jembatan Nanjung ini normal," ujar nya.
Ia juga membenarkan kendaraan besar tak mungkin melintas di satu waktu saat akan menggunakan kendaraan tersebut.
"Ini jembatannya terlalu sempit, jadi gak mungkin kalau bersamaan lewat mah," tutur dia.
Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut hampir bersamaan dengan pembangunan Jembatan Dayeuhkolot pada 1951.
"Iya itu penghalang rusak, sebab ada truk tak mau saling mengalah, keduanya memaksa," ucapnya.
Baca juga: Ditempati Tunawisma, 21 Halte dan 2 JPO di Kota Bandung Dibongkar
Sebelumnya, kondisi jembatan Nanjung yang mengkhawatirkan tersebut sempat ramai di sosial media, terutama Instagram.
Bahkan, video jembatan Nanjung yang bergoyang tersebut diunggah di akun Instagram Polsek Margaasih.
Dalam video tersebut, terlihat seorang yang sengaja merekam merasakan getaran saat ia berjalan kaki di jembatan Nanjung tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.