Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai di Medsos, Begini Kondisi Jembatan Nanjung di Kabupaten Bandung

Kompas.com - 27/07/2022, 17:36 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jembatan Nanjung, yang berlokasi di Kampung Jati, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Pantauan Kompas.com, jembatan yang menghubungkan antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) bergoyang ketika dilalui kendaraan besar seperti truk.

Bahkan, truk berukuran besar harus berhenti ketika ada kendaraan serupa dari lawan arah.

Baca juga: Cerita SDN 5 Cikidang Bandung Barat Tak Miliki Siswa Baru, Murid Lama Pun Keluar Satu Per Satu

Tak hanya itu, besi penghalang baik di kiri dan kanan jembatan sudah terlihat rapuh dan usang. Pun dengan besi penyangga atau penopang yang ada di bawah jembatan nampak sudah berkarat.

Wiwi Setiawan (46), salah seorang warga sekitar membenarkan adanya getaran di Jembatan Nanjung ketika dilintasi kendaraan, terutama truk berukuran besar.

"Truk besar gak mungkin lewat dalam waktu barengan, jalan jembatan ini sempit. Terus pasti macet, jadi salah satu harus ngalah," kata Wiwi ditemui Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Getaran tersebut, sambung dia, tak hanya terasa saat kendaraan berukuran besar melintas.

Terkadang, volume kendaraan yang banyak pun kerap menimbulkan getaran serupa.

"Kondisinya emang gitu, saya pribadi khawatir takut ada apa-apa," jelasnya.

Baca juga: Bertaruh Nyawa pada Seutas Tali di Jembatan Gantung Rusak di Cianjur...

Selain khawatir karena getaran yang ditimbulkan. Wiwi menyebut, ruas trotoar di samping kiri dan kanan tidak layak.

Tak aneh, jika ada orang yang berjalan, selalu berhenti terlebih dahulu ketika ada kendaraan melintas, lantaran takut terhempas atau terserempet.

"Lebar trotoarnya hanya 60 cm saja, ya kalau ada yang jalan kaki khawatir, saya kalau lagi di sini juga suka tegang lihatnya, takut terserempet, kadang kalau kendaraannya ngebut kan anginnya juga kenceng," tambahnya.

Kondisi trotoar yang seperti itu, sambung dia, membuat warga sekitar jarang berjalan kaki melintasi jembatan tersebut.

"Memang jarang orang lewat jalan kaki ke situ, tapi suka ada. Jadi khawatir, penghalangnya juga ada yang rusak," kata Wiwi.

Baca juga: Bank di Jalan Asia Afrika Bandung Dibobol Maling, 6 Komputer Hilang

Jembatan Nanjung tersebut juga kerap menimbulkan kemacetan, lantaran kondisi aspal yang sudah rusak.

Wiwi menyebut, kendaraan kadang memperlambat kecepatan karena aspal di jalan tersebut tidak memadai.

"Sekarang memang sudah diperbaiki, hanya ditambalin saja, itu juga baru kemarin-kemarin. Kami mah berharap, kalau diperbaiki sekalian saja, jangan tanggung, jangan sedikit-sedikit, kan bukan pakai uang pribadi juga," ungkapnya.

Kondisi semakin mengkhawatirkan, ketika malam hari. Ia menuturkan, tak ada satu pun lampu penerangan jalan di sepanjang jembatan tersebut.

"Jembatan ini dulu sepi, sekarang mah sudah aktif, tapi sayang malam hari juga kurang penerangan, jadi gelap, bahkan dulu kan di sini rawan," beber dia.

Sementara salah seorang petugas Binamarga dan Penataan Ruang, Provinsi Jawa Barat, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, getaran yang ditimbulkan ketika kendaraan melintas merupakan hal wajar.

"Semua jembatan juga seperti itu, jadi kondisi Jembatan Nanjung ini normal," ujar nya.

Ia juga membenarkan kendaraan besar tak mungkin melintas di satu waktu saat akan menggunakan kendaraan tersebut.

"Ini jembatannya terlalu sempit, jadi gak mungkin kalau bersamaan lewat mah," tutur dia.

Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut hampir bersamaan dengan pembangunan Jembatan Dayeuhkolot pada 1951.

"Iya itu penghalang rusak, sebab ada truk tak mau saling mengalah, keduanya memaksa," ucapnya.

Baca juga: Ditempati Tunawisma, 21 Halte dan 2 JPO di Kota Bandung Dibongkar

Sebelumnya, kondisi jembatan Nanjung yang mengkhawatirkan tersebut sempat ramai di sosial media, terutama Instagram.

Bahkan, video jembatan Nanjung yang bergoyang tersebut diunggah di akun Instagram Polsek Margaasih.

Dalam video tersebut, terlihat seorang yang sengaja merekam merasakan getaran saat ia berjalan kaki di jembatan Nanjung tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com