Salin Artikel

Ramai di Medsos, Begini Kondisi Jembatan Nanjung di Kabupaten Bandung

BANDUNG, KOMPAS.com - Jembatan Nanjung, yang berlokasi di Kampung Jati, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kondisinya sangat mengkhawatirkan.

Pantauan Kompas.com, jembatan yang menghubungkan antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) bergoyang ketika dilalui kendaraan besar seperti truk.

Bahkan, truk berukuran besar harus berhenti ketika ada kendaraan serupa dari lawan arah.

Tak hanya itu, besi penghalang baik di kiri dan kanan jembatan sudah terlihat rapuh dan usang. Pun dengan besi penyangga atau penopang yang ada di bawah jembatan nampak sudah berkarat.

Wiwi Setiawan (46), salah seorang warga sekitar membenarkan adanya getaran di Jembatan Nanjung ketika dilintasi kendaraan, terutama truk berukuran besar.

"Truk besar gak mungkin lewat dalam waktu barengan, jalan jembatan ini sempit. Terus pasti macet, jadi salah satu harus ngalah," kata Wiwi ditemui Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Getaran tersebut, sambung dia, tak hanya terasa saat kendaraan berukuran besar melintas.

Terkadang, volume kendaraan yang banyak pun kerap menimbulkan getaran serupa.

"Kondisinya emang gitu, saya pribadi khawatir takut ada apa-apa," jelasnya.

Selain khawatir karena getaran yang ditimbulkan. Wiwi menyebut, ruas trotoar di samping kiri dan kanan tidak layak.

Tak aneh, jika ada orang yang berjalan, selalu berhenti terlebih dahulu ketika ada kendaraan melintas, lantaran takut terhempas atau terserempet.

"Lebar trotoarnya hanya 60 cm saja, ya kalau ada yang jalan kaki khawatir, saya kalau lagi di sini juga suka tegang lihatnya, takut terserempet, kadang kalau kendaraannya ngebut kan anginnya juga kenceng," tambahnya.

Kondisi trotoar yang seperti itu, sambung dia, membuat warga sekitar jarang berjalan kaki melintasi jembatan tersebut.

"Memang jarang orang lewat jalan kaki ke situ, tapi suka ada. Jadi khawatir, penghalangnya juga ada yang rusak," kata Wiwi.

Jembatan Nanjung tersebut juga kerap menimbulkan kemacetan, lantaran kondisi aspal yang sudah rusak.

Wiwi menyebut, kendaraan kadang memperlambat kecepatan karena aspal di jalan tersebut tidak memadai.

"Sekarang memang sudah diperbaiki, hanya ditambalin saja, itu juga baru kemarin-kemarin. Kami mah berharap, kalau diperbaiki sekalian saja, jangan tanggung, jangan sedikit-sedikit, kan bukan pakai uang pribadi juga," ungkapnya.

Kondisi semakin mengkhawatirkan, ketika malam hari. Ia menuturkan, tak ada satu pun lampu penerangan jalan di sepanjang jembatan tersebut.

"Jembatan ini dulu sepi, sekarang mah sudah aktif, tapi sayang malam hari juga kurang penerangan, jadi gelap, bahkan dulu kan di sini rawan," beber dia.

Sementara salah seorang petugas Binamarga dan Penataan Ruang, Provinsi Jawa Barat, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, getaran yang ditimbulkan ketika kendaraan melintas merupakan hal wajar.

"Semua jembatan juga seperti itu, jadi kondisi Jembatan Nanjung ini normal," ujar nya.

Ia juga membenarkan kendaraan besar tak mungkin melintas di satu waktu saat akan menggunakan kendaraan tersebut.

"Ini jembatannya terlalu sempit, jadi gak mungkin kalau bersamaan lewat mah," tutur dia.

Menurutnya, pembangunan jembatan tersebut hampir bersamaan dengan pembangunan Jembatan Dayeuhkolot pada 1951.

"Iya itu penghalang rusak, sebab ada truk tak mau saling mengalah, keduanya memaksa," ucapnya.

Sebelumnya, kondisi jembatan Nanjung yang mengkhawatirkan tersebut sempat ramai di sosial media, terutama Instagram.

Bahkan, video jembatan Nanjung yang bergoyang tersebut diunggah di akun Instagram Polsek Margaasih.

Dalam video tersebut, terlihat seorang yang sengaja merekam merasakan getaran saat ia berjalan kaki di jembatan Nanjung tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/27/173640778/ramai-di-medsos-begini-kondisi-jembatan-nanjung-di-kabupaten-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke