SORONG, KOMPAS.com- Hujan deras dengan intensitas tinggi membuat air sungai meluap dan terjadi banjir.
Air merendam sejumlah rumah warga serta fasilitas pendukung di lima Kampung Distrik Mare Selatan, Kabupaten Maybrat Papua Barat sejak Senin (25/7/2022)
Lima kampung itu yaitu Kampung Sidi, Kampung Sire Kampung Sabes, Kampung Sire Timur dan Kampung Renis.
Baca juga: Perwira Polisi di Polres Sorong Kota Terjerat Narkoba, Kapolda: Ada 12 Anggota Lain Diperiksa
Salah satu warga bernama Ones Semunya mengungkapkan, hujan deras terjadi berturut-turut selama hampir satu bulan.
Akibatnya, sungai meluap, air merendam sejumlah rumah, gedung gereja, MCK hingga Kantor Desa dan sarana pendidikan.
Ketinggian air bahkan mencapai atap rumah warga.
"Kami terkendala akses keluar masuk ke kampung lain berjarak dua kilometer sehingga warga berinisiatif membuat rakit agar bisa menyeberang kampung sebelah," ujar Ones, Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Perwira Polisi di Polres Sorong Kota Terjerat Narkoba, Kapolda: Ada 12 Anggota Lain Diperiksa
"Kebutuhan masyarakat seperti bahan makanan terkendala akses jalan terputus akibat direndam banjir, selain itu perkebunan warga juga ikut tergenang air sehingga mereka tidak bisa memanen ubi-ubian untuk makanan lokal selama musibah banjir," lanjut dia.
Baca juga: Terjerat Kasus Narkoba, Perwira Polisi di Polres Sorong Kota Ditetapkan sebagai Tersangka
Ia menambahkan sampai saat ini genangan air yang merendam rumah warga belum juga surut karena hujan masih terus terjadi pada sore dan malam hari.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maybrat Manfred Susim mengatakan, ketinggian air bahkan mencapai atap rumah.
Dari data sementara, banjir merendam rumah, gedung gereja, MCK, kantor pemerintah kampung dan sebuah sekolah.
"Siang ini kami akan bergerak menuju lokasi dengan membawa dua perahu karet untuk mengangkut air bersih, makanan siap saji dan beras," ujar dia, Selasa.
Baca juga: Perwira Ditangkap karena Kasus Narkoba, Polres Sorong Kota Periksa Semua Anggota yang Terkait
Menurut dia, masyarakat yang terdampak banjir mayoritas bekerja di kebun.
Akibat banjir, aktivitas warga lumpuh total karena kondisi kebun mereka sebagian besar tergenang air dan mengalami kerusakan.
Manfred menyebutkan, pihaknya terkendala dengan biaya dan belum memiliki peralatan yang memadai dalam penanganan korban bencana banjir.
BPBD mencatat ada 30 KK dengan jumlah penduduk 135 jiwa yang terdampak.
Saat ini masyarakat sangat membutuhkan sarana air bersih.
Namun pihak BPBD terkendala minimnya biaya untuk membeli penampungan air khusus bagi warga terdampak banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.