Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tour Guide" Kecewa Tiket Masuk TN Komodo Naik: 4 Tamu Saya Batal

Kompas.com - 20/07/2022, 11:51 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Yohanes Yani (44), seorang tour guide atau pemandu wisata di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, menyampaikan curahan hatinya setelah empat wisatawan asal Prancis yang hendak ke Labuan Bajo membatalkan kunjungannya imbas kenaikan harga tiket.

Padahal, Yani sudah bahagia dapat kembali melayani wisatawan di Taman Nasional Komodo setelah beberapa bulan sepi karena pandemi Covid-19.

Yani mengatakan, para wisatawan ini rencananya akan berkunjung ke Labuan Bajo pada Agustus mendatang.

Baca juga: Tiket TN Komodo Naik Rp 3,75 Juta, HPI NTT: Ada Aksi Lanjutan jika Tak Dibatalkan

Namun rencana itu dibatalkan setelah mereka mendapat kabar bahwa pemerintah menaikkan tiket masuk TN Komodo senilai Rp 3,75 juta per orang.

"Sebagai pelaku wisata tentunya sangat sedih dan kecewa. Empat tamu saya batal. Padahal pariwisata kita baru saja mulai bangkit. Tiba-tiba pemerintah menaikkan tiket," ujar Yani saat ditemui, Rabu (20/7/2022).

Ia menilai, keputusan menaikkan tiket masuk ke TN Komodo sangatlah tidak bijak karena merugikan banyak pihak seperti pelaku wisata, hotel, restoran dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Selama ini, tutur Yani, banyak travel agent yang berusaha menjual paket wisata ke Komodo dan sejumlah tempat wisata lain di Flores.

Sayangnya, perjuangan itu justru tidak didukung dengan niat baik dari pemerintah.

"Tamu sudah deal, namun pada akhirnya batal karena pemerintah menaikkan tiket masuk ke TN Komodo secara tiba-tiba dan terkesan dipaksakan. Kami sangat kecewa," ujarnya.

Baca juga: Tolak Kenaikan Harga Tiket Masuk TN Komodo, Masyarakat: Kebijakan Itu Merugikan...

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI) Provinsi NTT, Agus Bataona meminta pemerintah tidak memaksakan kehendak untuk menaikkan tarif masuk ke Pulau Komodo.

Agus menyebut, meski masih sebatas wacana, namun dampak kebijakan tersebut sudah dirasakan para pelaku wisata.

Ia pun menyayangkan kebijakan tersebut. Sebab industri pariwisata baru berangsur pulih, namun pemerintah justru membuat kebijakan tanpa melakukan sosialisasi.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sony Zeth Libing mengatakan, pemerintah tetap memberlakukan tiket masuk ke Pulau Komodo dan Padar meskipun ada pihak yang menolak.

Baca juga: Pengusaha Wisata Bahari dan Dive Operators di Labuan Bajo Tolak Kenaikan Tiket Masuk ke TN Komodo

Meski demikian, kata Sony, Pemprov NTT sangat menghargai aspirasi masyarakat yang menolak terhadap kenaikan tiket masuk.

"Semua aspirasi itu kami kaji namun tentu pemberlakuan tarif baru masuk ke Komodo tetap dilakukan pada 1 Agustus karena sudah melalui kajian yang matang," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com