MAUMERE, KOMPAS.com - Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi NTT Agus Bataona menegaskan, aksi tolak biaya kenaikan tiket senilai Rp 3,75 juta ke Taman Nasional Komodo terus berlanjut jika pemerintah tidak mengubah keputusannya.
Menurut Agus, aksi unjuk rasa yang dilakukan pada Senin (18/7/2022) merupakan bentuk kekecewaan pelaku wisata dan mayarakat karena mengalami dampak langsung akibat kebijakan tersebut.
"Tentu akan ada aksi-aksi damai lainnya bila pemerintah tetap bergeming dan tidak mengubah keputusannya," ujar Agus saat ditemui di Maumere, Selasa (19/7/2022).
Agus mengaku hingga kini pihaknya belum mendapat jawaban dari Pemerintah Provinsi NTT, Pemkab Manggarai Barat, ataupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pasca-aksi tersebut.
Meski masih sebatas wacana, menurutnya, dampak kebijakan tersebut sudah dirasakan para pelaku wisata.
"Kami mendapat laporan dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Manggarai Barat, setidaknya 100 turis membatalkan kunjungan ke TN Komodo bulan Agustus mendatang," katanya.
Ia menyayangkan wacana kenaikan tiket ini lantaran industri pariwisata baru berangsur pulih.
Sementara pemerintah justru membuat kebijakan tanpa melakukan sosialisasi.
Baca juga: Pemprov NTT: Kita Perlu Belajar dari China untuk Mencegah Kepunahan Komodo
Sebelumnya, ribuan orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat melakukan demonstrasi di Labuan Bajo, NTT, Senin.
Massa yang berasal dari asosiasi pelaku pariwisata, petani, dan nelayan berdemo untuk menyatakan sikap menolak wacana kenaikan tarif masuk ke Taman Nasional Komodo.
Ribuan orang tersebut melakukan long march menuju tiga tempat, yakni Kantor Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Kantor Bupati Manggarai Barat, dan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.