Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah di NTT Ini Alami 113 Hari Tanpa Hujan

Kompas.com - 12/07/2022, 15:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi daerah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kategori ekstrem panjang.

Prakirawan Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Stasiun Klimatologi NTT Ryan Sudrajat mengatakan, di wilayah ini, tercatat 113 hari tanpa hujan.

"Rambangaru masih tertinggi di Indonesia, dengan kategori hari tanpa hujan ekstrem panjang," ujar Ryan kepada Kompas.com, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Gubernur NTT: Kenaikan Tarif TN Komodo Tetap Berlaku Sesuai Rencana

Menurut Ryan, Rambangaru setiap tahun selalu mengalami kekeringan ekstrem panjang paling tinggi.

"Daerah Rambangaru sesuai tofografinya merupakan daerah kering, sehingga jarang terjadi hujan," kata Ryan.

Selain Rambangaru, ada beberapa wilayah lainnya di NTT yang mengalami hari tanpa hujan kategori sangat panjang, panjang, dan menengah.

Untuk kategori sangat panjang (31-60 hari) di antaranya Daieko Kabupaten Sabu Raijua, Buslangga Kabupaten Rote Ndao, Oepoi dan Mapoli Kota Kupang, dan Sulamu Kabupaten Kupang.

Kemudian, kategori panjang (21-30 hari) berada di Werang Kabupaten Sikka, Sokoria dan Maukaro Kabupaten Ende, Hadakewa Kabupaten Lembata, Atambua dan Motabuik Kabupaten Belu.

Baca juga: Kronologi Anak Bunuh Ibu Kandung di NTT, Kesal Tidak Disiapkan Makan

Selanjutnya kategori menengah (11-20 hari) berada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat dan Haekesak, Kabupaten Belu.

Ryan mengatakan, pada umumnya wilayah NTT berada pada kategori hari tanpa hujan pendek, yakni 6-10 hari.

Selain itu, wilayah NTT juga mengalami curah hujan dengan kategori rendah yakni 0-50 mm.

Sedangkan di sebagian kecil Kabupaten Manggarai Timur, khususnya di sekitar Ranamese, mengalami curah hujan dengan kategori sangat tinggi yakni 300 mm.

Baca juga: Usai Dilantik, 14 Bintara Polri Asal NTT Ditempatkan di IKN

Meski begitu, kata dia, wilayah NTT akan segera memasuki puncak musim kemarau di tahun ini.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar perlu mewaspadai terjadinya bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan.

Namun, masih ada potensi hujan ringan di sebagian kecil wilayah NTT.

"Karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan peluang hujan ini dengan melakukan penampungan air guna mengantisipasi bencana kekeringan," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com