MUARA ENIM, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Muara Enim meminta Pertamina mengambil tindakan dengan menutup seluruh aktivitas tambang ilegal, pasca-terjadinya dua orang penambang tewas.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Muara Enim Riswandar mengatakan, pihak Pertamina memiliki titik koordinat dimana saja lokasi daerah yang memiliki potensi kandungan minyak termasuk bekas sumur mereka sendiri.
Sementara, pemerintah kabupaten tidak memiliki data tersebut, sehingga lokasi kawasan titik rawan aktivitas pertambangan sumur minyak ilegal harus segera diatasi agar tidak menimbulkan korban jiwa secara berlanjutan.
"Kami akan berkoordinasi dengan Pertamina berapa sumur yang harus diawasi. Karena Pertamina memiliki data kawasan mana saja yang ada sumur," beber Riswandar.
Baca juga: Hilang Sejak 25 Juni 2022, Dua Warga Muara Enim Ditemukan Tewas Dalam Sumur Minyak Ilegal
Dalam pekan ini, Pemkab Muara Enim akan mengambil langkah cepat dalam penanggulangan sumur ilegal agar tak lagi menimbulkan korban jiwa.
"Kalau penutupan harus dilakukan oleh pihak berwenang karena memang hanya Pertamina yang memiliki kewenangan tersebut," ujarnya.
Riswandar juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terkait setelah dua jenazah penambang yang terjebak di dalam sumur berhasil dievakuasi pada Selasa (5/7/2022).
"Walaupun memang terlambat, kami lega dua korban akhirnya bisa dievakuasi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, tim gabungan dari Basarnas serta Polres Muara Enim mengevakuasi dua jenazah warga yang ditemukan tewas dalam sumur minyak ilegal, pada Selasa (5/7/2022).
Kedua korban adalah Mas'ud dan rekannya bernama Diki Pranata. Mereka semula dikabarkan hilang sejak 25 Juni lalu oleh keluarganya.
Baca juga: Longsor di Kawasan Tambang Ilegal Maluku, 2 Bocah Kembar dan Ayahnya Ditemukan Tewas
Mas'ud dan Diki sebelum hilang sempat berpamitan kepada keluarganya untuk bekerja di sumur minyak ilegal di kawasan Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatera Selatan.
Namun, saat bekerja Mas'ud pun dikabarkan sakit hingga akhirnya keluarga korban datang ke lokasi sumur.
Takut lokasi tersebut bakal mengeluarkan api, keluarga pun akhirnya melapor ke Polisi.
Setelah melalui proses panjang dan dinilai aman, pihak Pertamina bersama Polisi, serta Basarnas akhirnya bisa mengevakuasi kedua korban yang sudah dalam keadaan tewas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.