Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Chat Mesum Guru Madrasah di Magelang kepada Siswinya

Kompas.com - 01/07/2022, 16:29 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Seorang guru laki-laki sebuah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diduga telah melakukan pelecehan seksual verbal terhadap siswanya

Hal itu terungkap dari sebuah video yang berisi sejumlah tangkapan layar percakapan Whatsapp antara guru dan siswa tersebut dan viral di media sosial beberapa hari ini.

Salah satu akun twitter @txtdarimagelang mengunggah video tersebut pada 30 Juni 2022 hingga mendapat respons dari ribuan warganet. 

Di salah satu tangkapan layar percakapan itu terungkap, guru matematika itu meminta agar sang siswa mengirimkan foto selfie, namun ditolak. 

Baca juga: Dituntut 10 Tahun Penjara karena Kirim Chat Mesum ke Mahasiswi, Dosen Unsri Memohon Minta Dibebaskan

Kemudian, guru itu mengirimkan pesan-pesan "mesum" terhadap siswa tersebut. 

Guru yang dipanggil Pak Ryan itu juga sempat menelepon meski tidak diangkat siswa itu. Dari tangkapan layar percakapan itu terjadi pada 17 Juni 2022.

Selanjutnya dari utas akun tersebut muncul balasan yang mengaku pernah mengalami hal sama, bahkan ada seorang siswa yang pernah sampai mengalami pelecehan secara fisik.

Kompas.com telah mengkonfirmasi Handono, kepala madrasah tersebut, Jumat (1/7/2022). Handono menyatakan telah mengklarifikasi guru itu dan mengakui telah melakukan perbuatan tidak senonoh itu kepada siswanya. 

"Yang dari chat itu, iya (mengakui)," kata Handono, di kantornya.

Baca juga: Dosen Unsri yang Kirim Chat Mesum ke Mahasiswi Dituntut 10 Tahun Penjara

Pihakya telah mengadakan pertemuan yang dihadiri guru tersebut, dan keluarga siswa, termasuk dengan kepolisian dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kabupaten dan Kota Magelang.

Sebagai langkah tegas, pihaknya juga langsung memberhentikan guru tersebut. 

"Kami sudah lakukan semua, klarifikasi sudah, diberhentikan pelakunya sudah, sudah klarifikasi ke orangtuanya sudah, (korban) dan anaknya sudah," kata Handono.

Handono berujar, guru tersebut mengampu mata pelajaran Matematika berstatus Guru Tidak Tetap (GTT) sejak tahun 2016 silam. 

Sejauh ini pihak keluarga belum melaporkan kejadian ini ke kepolisian sehingga belum masuk ranah pidana. Handono menyebut dari kedua belah pihak telah sepakat untuk mengakhiri kasus ini.

"Kalau hukum kan bukan wewenang kita ya. Pokoknya sudah kita sampaikan sudah kita selesaikan, itu saja. (Keluargaan) Ya, kalu di sini seperti itu ya. Kesepakatan ya, ini juga kejadiannya di luar sekolah ya," ujar Handono. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com