Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penyintas Skizofrenia Asal Sumedang: Putus Kuliah, Sempat Ditinggal Istri, hingga Lahirkan 15 Lagu Rap

Kompas.com - 21/06/2022, 11:36 WIB
Aam Aminullah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.comAgung Sefti Ginanjar (35 tahun) menceritakan bagaimana perjuangan hidupnya berhadapan dengan skizofrenia

Warga Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Regol Wetan, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang ini mengaku, pengidap skizofrenia umumnya memiliki dorongan kuat untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.

"Pengidap penyakit skizofrenia, memang rentan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri," ujar Agung kepada Kompas.com di Alun-alun Sumedang, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Arusaji Band, Dibentuk 3 Penyintas Skizofrenia untuk Melawan Stigma Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental

Akan tetapi, pengidap bisa menekan keinginan itu dengan tidak lepas mengonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter.

Agung menuturkan, keinginan untuk mengakhiri hidup itu adalah hal yang paling berbahaya yang dihadapi pengidap skizofrenia.

"Jadi, selain tidak putus obat sesuai anjuran dokter, jangan membiarkan pikiran menguasai diri kita. Kita harus punya self defence dengan mengalihkan keinginan itu melalui aktivitas lain," tutur pria kelahiran Sumedang, 24 September 1987 ini.

Agung menceritakan awal mula dirinya divonis mengidap skizofrenia. Saat itu, tahun 2005. Ia tengah mengenyam pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, jurusan Tasawuf Psikoterapi. 

"Mulai kuliah tahun 2002, saya tinggal di rumah orangtua di Bandung. Di rumah ini, saya tinggal sendirian. Karena tinggal sendirian ini saya jadi sering mengalami halusinasi dan delusi," ujar anak dari 4 bersaudara pasangan Yayat Ruchiat dan Dewi Setiasih N ini.

Baca juga: Alami Gejala Skizofrenia, Siswa SMK Dipulangkan dari Program Magang di Kapal Nelayan, Kini Masuk RSJ

Tiga tahun berlalu, tepatnya tahun 2005 saat memasuki semester 7, Agung terpaksa berhenti kuliah karena sakit.

"Dokter memvonis saya skizofrenia, sejak saat itu sampai tahun 2009 saya menjalani pengobatan. Sempat dirawat di klinik selama 6 bulan, setelah itu saya berobat jalan, dengan catatan tidak boleh lepas minum obat," tutur suami dari Ninna Supriani ini.

Saat divonis mengidap skizofrenia, ia sempat tidak bisa menerima kenyataan. Hatinya bergejolak, menolak bahwa dirinya skizofrenia.

"Penolakan ini pula yang membuat penyakit saya ini terus kambuh. Istri sempat meninggalkan saya dan menjauh karena takut. Begitu pula orang-orang di lingkungan sekitar yang seakan menjauh," kata ayah dari dua anak tersebut. 

Baca juga: Seperti Novi Amelia, Pasien Skizofrenia Cenderung Berisiko Bunuh Diri?

Agung menuturkan, dampak dari penolakan tersebut, ia berhenti meminum obat. Kondisi tersebut berlangsung hingga 2020.

Di tahun itu pula, Agung mengalami gejala yang fatal. Sejak saat itu ia mulai pasrah, menerima keadaan dirinya mengidap skizofrenia.

"Justru sejak saat itu, saya merasa lebih baik. Kemudian, dengan kepasrahan itu, saya mulai kembali mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter," ujar Agung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Regional
Keributan di Dekat Pasar Rejowinangun Magelang, Dipicu Balas Dendam

Keributan di Dekat Pasar Rejowinangun Magelang, Dipicu Balas Dendam

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pramuka Pasaman Barat Bantu Korban Bencana Banjir Lahar Gunung Marapi

Pramuka Pasaman Barat Bantu Korban Bencana Banjir Lahar Gunung Marapi

Regional
Masih Ada Sisa Erupsi di Lereng Marapi, Warga Diminta Waspada Saat Hujan Turun

Masih Ada Sisa Erupsi di Lereng Marapi, Warga Diminta Waspada Saat Hujan Turun

Regional
Pemkab Tangerang Meriahkan Pawai Mobil Hias HUT Ke-44 Dekranas di Solo

Pemkab Tangerang Meriahkan Pawai Mobil Hias HUT Ke-44 Dekranas di Solo

Regional
Kisah Wanita Pemilik UMKM, Hadijah Lawan Diskriminasi Difabel dan Syaifah Bangkitkan Tenun Alamiah

Kisah Wanita Pemilik UMKM, Hadijah Lawan Diskriminasi Difabel dan Syaifah Bangkitkan Tenun Alamiah

Regional
BEM Sebut UKT Unsoed Naik hingga 500 Persen, Pihak Kampus Buka Suara

BEM Sebut UKT Unsoed Naik hingga 500 Persen, Pihak Kampus Buka Suara

Regional
Tinjau Program Keluarga Berkualitas, 17 Delegasi dari 12 Negara Kunjungi Kampung KB di Banyuwangi

Tinjau Program Keluarga Berkualitas, 17 Delegasi dari 12 Negara Kunjungi Kampung KB di Banyuwangi

Kilas Daerah
Caleg Terpilih Tersangka Kasus TPPO di Sikka Belum Ditahan

Caleg Terpilih Tersangka Kasus TPPO di Sikka Belum Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com