Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Skizofrenia, Janatin Sempat Dipasung Selama 8 Tahun

Kompas.com - 18/10/2016, 10:52 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – Sungguh tragis nasib yang dialami Janatin (40), warga Desa Pedagangan, Kecamatan Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.

Karena mengalami skizofrenia, Janatin dipasung di belakang rumahnya selama delapan tahun. Ia dipasung oleh keluarganya sendiri dengan alasan takut mengganggu dan mengancam keselamatan orang lain.

Janatin juga ditempatkan di ruang berukuran 6 meter persegi dengan beralaskan tanah.

Di dalam ruangan pemasungan itu, Janatin juga hanya diberi beberapa lembar karung yang dipotong untuk alas tidur dan satu bantal tanpa selimut.

“Sebenarnya kami semua juga kasihan dengan apa yang dialami oleh adik kami ini. Tapi kalau tidak dipasung, kami khawatir Janatin akan membahayakan orang lain bila sedang kumat,” kata Abdul Somad (46), kakak kandung Janatin, Selasa (18/10/2016).

Janatin adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Perubahan perilaku Janatin mulai terlihat sejak berusia 3 tahun. Saat itu dia jatuh dari tempat tidur kemudian suhu tubuhnya tinggi.

“Awalnya kami semua tidak tahu penyakit yang dialami adik kami bakal separah ini. Karena awalnya, Janatin mulai berperilaku aneh itu setelah dia terjatuh dari tempat tidur. Di mana saat itu, tubuhnya sempat panas tinggi dan mata Janatin sempat melotot selama hampir tiga jam,” terangnya.

Pihak keluarga juga sempat membawa Janatin ke rumah sakit waktu itu. Tapi oleh dokter, Janatin dinyatakan hanya mengalami kejang akibat suhu tubuhnya terlalu tinggi. Keluarga pun belum menyadari adanya tanda gangguan kejiwaan pada Janatin saat itu.

“Tapi ketika masuk ke Madrasah Ibtidaiyah (MI), Janatin mengalami kesulitan menerima pelajaran. Ia juga sering diejek oleh teman-temannya, dan akhirnya minder yang kemudian tidak mau lagi pergi ke sekolah,” beber Somad.

Sejak saat itu, Janatin pun mulai jarang keluar rumah, dan lebih suka menemani sang ibu Kasminah mengerjakan pekerjaan rumah. Sejak itu, Janatin kerap meluapkan emosinya secara tak terkontrol, dan sering hilang kendali.

“Tapi untuk awal kali dipasung, baru kami lakukan sekitar delapan tahun lalu. Itu juga atas saran dari para kerabat dan tetangga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dari ulah yang bakal ditimbulkan adik saya ini,” pungkasnya.

Janatin akhirnya terbebas dari pasung setelah tim dokter dari Puskesmas Kesamben Kulon mendatangi kediamannya setelah mendapat informasi dari Dinas Sosial Kabupaten Gresik. Tim dokter mengimbau pihak keluarga untuk tidak lagi memasung Janatin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com