LEBAK, KOMPAS.com - Tanah bergerak kembali terjadi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Setidaknya lima rumah rusak berat karena bencana tersebut.
Tanah bergerak tersebut terjadi di pemukiman Kampung Kebon Kalapa, Desa Cilangkap, Kecamatan Kalanganyar, Lebak, Banten.
Kampung ini juga sebelumnya mengalami kondisi serupa pada Januari 2022. Namun saat ini terjadi lebih parah.
Baca juga: 2 Rumah di Bandung Barat Ambruk karena Tanah Bergerak
Ety, warga setempat mengatakan, pergerakan tanah bermula pada Jumat (10/6/2022) sore saat hujan lebat. Saat itu dia mendengar suara gemeretak yang bersumber dari depan rumahnya.
“Pas saya keluar ternyata jalan sudah retak memanjang tepat di depan rumah,” kata Ety ditemui Kompas.com di rumahnya, Sabtu (11/6/2022).
Tepat pukul 18.30 WIB, muncul suara gemeretak lain yang juga diikuti dentuman keras. Seiring dengan itu, tiba-tiba bagian depan rumah Ety ambruk.
Ety kaget bukan kepalang melihat teras rumahnya ambruk, saat itu dia baru selesai shalat magrib.
“Saya langsung keluar lewat dapur, takut ambruk semua rumahnya,” beber dia.
Ternyata, bukan hanya rumah Ety yang ambruk. Jalan yang tadinya retak juga ikut amblas. Sumber suara dentuman, berasal dari jalan tersebut.
Warga lain, Karman mengungkapkan, rumahnya terdampak pergerakan tanah. Seluruh bangunan rumahnya pun ikut amblas.
“Kalau rumahnya memang sudah mulai retak pada Januari lalu, bagian dapur sudah roboh, sekarang makin parah sudah tidak bisa ditinggali.
Di kampung ini, ada lima rumah yang rusak akibat pergerakan tanah. Tiga rusak berat, dua rusak ringan.
Selain itu, satu bangunan pabrik tahu juga ambruk. Jalan poros desa juga amblas sekitar dua meter.
Baca juga: 7 Rumah Warga Terdampak Tanah Bergerak di Blitar Akan Direlokasi
Warga yang terdampak tanah begerak tersebut kini sudah mengungsi ke rumah kerabat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Febby Rizky Pratama mengatakan, pergerakan tanah di kampung ini terjadi akibat abrasi Sungai Ciujung.