LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Keluarga Matius Demin di Desa Persiapan Benteng Tado, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, yang terdampak fenomena tanah bergerak terpaksa mengungsi ke kebun.
Rumah Matius nyaris roboh dan tak bisa ditempati. Matius mengaku, sudah mengungsi bersama seluruh anggota keluarganya ke kebun sejak 2021.
Baca juga: Kejari Serahkan 30 Hektar Lahan di Labuan Bajo ke Pemkab Manggarai Barat
Alasannya mengungsi ke kebun karena tak nyaman tinggal di rumah yang nyaris roboh tersebut.
"Tidak nyaman tinggal di rumah. Rumah sudah miring. Kami memilih untuk tinggal di kebun sementara waktu. Siang hari saja kami datang cek rumah, malam hari kami tidur di kebun,” Matius saat dihubungi, Selasa pagi.
Matius dan keluarganya menempati pondok yang telah ada di kebunnya. Pondok itu beratapkan bambu karena mereka belum mampu membeli seng.
Menurut Matius, rumahnya nyaris roboh akibat fenomena tanah bergerak yang terjadi berulang kali sejak 2018-2022.
"Kerusakan mulai terjadi tahun 2018. Paling parah terjadi tahun 2021 dan 2022," tuturnya.
Matius berharap pemerintah segera mencari tempat relokasi bagi warga yang terdampak bencana tanah bergerak. Sehingga, warga bisa tinggal dengan aman dan nyaman.
"Pada intinya kita siap direlokasi," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.