PEKANBARU, KOMPAS.com - Anggota polisi yang membanting buruh dari atas mobil truk di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, diperiksa bidang Profesi dan Pengamanan (Propam).
Namun, sepekan setelah kejadian, belum ada keputusan atau sanksi yang diberikan kepada anggota polisi tersebut.
Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito menyebutkan, sejauh ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap anggota polisi tersebut.
"Lagi berproses," ujar Eko saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (6/6/2022).
Baca juga: Polisi Banting Buruh dari Atas Truk, Kapolres Rokan Hulu: Kita Tindak Tegas Anggota yang Melanggar
Sebelumnya, Eko berjanji akan menindak tegas anak buahnya yang melakukan pelanggaran terhadap buruh yang melakukan unjuk rasa.
Walaupun pria yang dibanting anggota polisi itu adalah tersangka penganiayaan yang diamankan petugas saat demo di lingkungan perusahaan sawit.
"Memang kita akui ada yang kurang tepat. Kami mohon maaf. Kami akan menindak tegas personel yang melanggar," tegas Eko pekan lalu.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria dibanting anggota polisi dari atas bak truk di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.
Baca juga: Anggotanya Banting Buruh dari Atas Truk, Kapolres Rokan Hulu Didesak Dicopot
Video aksi kekerasan yang dilakukan anggota polisi berseragam itu viral di media sosial.
Pada Senin (30/5/2022) sekitar pukul 11.40 WIB, sejumlah buruh bongkar muat melakukan aksi unjuk rasa di sebuah pabrik kelapa sawit (PKS) PT KSM di Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rohul.
Namun, aksi unjuk rasa itu berujung bentrok antara dua kubu sesama buruh. Sejumlah petugas kepolisian berjaga di lokasi untuk melakukan pengamanan.
Dalam bentrok itu, ada buruh yang melakukan tindakan anarkis dan membawa senjata tajam.
Petugas kemudian melakuan pembubaran dan mengamankan puluhan buruh yang melakukan anarkis.
Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito menjelaskan, ada buruh yang melakukan tindak penganiayaan dan membawa senjata tajam sehingga dibubarkan.
"Anggota sudah kita minta agar melakukan pembubaran massa kelompok sayap kanan dan sayap kiri dengan cara humanis, dan tidak menggunakan senjata api," cerita Eko kepada wartawan saat konferensi pers di Pekanbaru, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Saat Ridwan Kamil Ajak Arka Main di Taman Gedung Sate...