Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benang Kusut Persoalan Honorer di Daerah

Kompas.com - 06/06/2022, 06:17 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

Dia mengungkan alasan masih adanya rekrutmen tenaga honorer karena guru ASN masih kurang. 

"Baik PNS maupun PPPK masih kurang," kata dia.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalimantan Selatan (Kalsel) Syamsir Rahman mengatakan, saat ini ada11.000 tenaga honorer yang tersebar di wilayah itu. Dia mengatakan Pemprov Kalsel masih sangat membutuhkan bantuan tenaga honorer karena bisa menutupi kekurangan pegawai ASN yang pensiun setiap tahunnya.

"Bahkan ada di salah satu unit, isinya para honorer, PNS tidak ada. Makanya, para honorer itulah yang banyak membantu, seperti di sektor pertanian, kesehatan, dan pendidikan," jelasnya.

Kesejahteraan Tenaga Honorer

Masalah kesejahteraan tenaga honorer merupakan persoalan klasik yang hingga kini belum ada penyelesaianya. Sudah menjadi rahasia umum jika upah yang diterima sejumlah tenaga honorer jauh dari kata layak. 

Pada Mei 2022 lalu, sebanyak 120 anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Satpol PP yang merupakan Tenaga Harian Lepas Terdaftar (THLT) Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu mogok kerja karena belum menerima honor selama lima bulan. 

Ironisnya, saat ratusan tenaga honorer Damkar mogok bekerja pada Kamis (19/5/2022), satu unit rumah warga setempat, motor dan mobil habis dilalap api karena telatnya penanganan.

Gaji yang mereka harapkan pun sebenarnya hanya ratusan ribu rupiah setiap bulannya. Komandan Damkar Kecamatan Lebong Selatan, Ali Akbar, mengatakan dalam kontrak kerja para THLT menerima honor Rp 500 ribu ditambah uang piket Rp 400 ribu, sehingga total yang diterima Rp 900 ribu.

"Namun sampai sekarang kami tak terima," kata Ali Akbar.

Ia mengatakan rekan-rekannya harus mengandalkan utang untuk bertahan hidup karena honor belum dibayarkan. Selain berutang, THLT mengerjakan kerja sampingan bersifat dadakan.

Kemudian, seorang mantan guru honorer nekat membakar dua ruangan di SMPN 1 Cikelet, Garut, Jawa Barat, pada Jumat (14/1/2022) karena masalah honor. Pelaku pembakaran, Munir Alamsyah (53), nekat membakar sekolah tempatnya bekerja karena honornya selama dua tahun mengajar sebesar Rp 6 juta tak kunjung dibayarkan.

Munir mengajar sebagai honorer di SMPN 1 Cikelet pada tahun 1996-1998. Selama 24 tahun, ia terus mendatangi sekolah untuk menanyakan haknya tersebut.

“Pernah klarifikasi ke sekolah untuk mempertanyakan hak-haknya sebagai guru honorer yang akan digunakan untuk menikah, tapi tidak ada realisasinya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Garut AKP Dede Sopandi, Selasa (25/1/2022).

Sulit Hapus Tenaga Honorer

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com