KOMPAS.com-Tim dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan struktur batu bata kuno dalam tanah kawasan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan.
Arkeolog BRIN Retno Purwanti mengatakan, struktur bata kuno tersebut ditemukan melalui pengamatan tim arkeolog dari keempat sisi galian tanah untuk membuat fondasi pemasangan tiang pancang baliho pada Rabu (1/6/2022).
Lokasinya berada di belakang Arca Ganesha Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Baca juga: Arkeolog BPCB Jatim Temukan Pagar Candi Agung, Posisinya Terkubur di Bawah Tanah
Pengamatan itu dilakukan setelah sebelumnya tim arkeolog menerima laporan dari Dinas Kebudayaan Palembang yang menemukan serpihan diduga bata kuno.
Bata itu berukuran panjang antara 7-12 sentimeter, lebar 6-7 sentimeter dan tebal 4 sentimeter.
“Dari pengamatan itu ada dua lapis bata yang tersisa di sudut timur laut gali di antara pecahan-pecahan bata yang terangkat terdapat tiga bata bergores yang kemungkinan merupakan dari simbol dan aksara kuno,” kata Retno di Palembang, Kamis (2/6/2022), seperti dilansir Antara.
Menurutnya, struktur batu bata tersebut diyakini bagian yang berasal dari Keraton Tengkuruk, yang juga dikenal dengan nama Kuto Batu atau Kuto Kecik.
Baca juga: Temuan Struktur Bata Kuno di Belakang RS Kota Blitar Diduga Bekas Hunian Bangsawan Era Majapahit
Keraton Tengkuruk berdiri pada era Kesultanan Palembang Darussalam (1737).
“Susunan bata tersebut kemungkinan adalah dinding pagar keliling bagian dalam keraton yang membatasi antara halaman rumah-rumah para pangeran, para putri keraton dan rumah sultan, serta bagian-bagian lainnya,” kata dia.