LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com- Sebanyak 3.833 hewan ternak sapi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Angka tersebut tercatat sejak April 2022 hingga Kamis (26/5/2022).
Baca juga: Truk Angkut 4 Ton Lebih Minyak Goreng di Lombok Timur Terbalik, Kerugian Capai Rp 150 Juta
Adapun ribuan kasus PMK tersebut tersebar di 19 kecamatan dari 21 kecamatan yang berada di Lombok Timur.
Empat kasus terbanyak di Kabupaten Lombok Timur yakni di Kecamatan Pringgabaya 647 kasus, Kecamatan Aikmel 470 kasus Wanasaba 425 kasus, dan Lenek 408 kasus.
Kadis Pertanian dan Peternakan Lombok Timur Masyhur mengungkapkan, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi pada masyarakat agar mengisolasi sapi yang sakit.
"Antisipasi sudah semua kita laksanakan, menutup pasar hewan, menyemprot disinfektan di kandang, memberikan obat dan segala macamnya, kita hanya menunggu tren penurunannya," kata Masyhur, Kamis (26/5/2022)
Baca juga: Simpan Sabu di Rumah, Pria Lombok Timur Pingsan Saat Rumahnya Digeledah Polisi
Masyhur menyampaikan bahwa tren penurunan kasus PMK di Lombok Timur sangat signifikan terlihat dari angka kesembuhan.
"Angka kesembuhan ternak kita di Lombok Timur tinggi, dari 3835 kasus total hingga kini 1.625 sudah sembuh dari PMK," papar Masyhur.
Baca juga: Simpan Sabu di Rumah, Pria Lombok Timur Pingsan Saat Rumahnya Digeledah Polisi
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.