BLORA, KOMPAS.com - Siti Rohwati, seorang wisudawati yang baru saja lulus dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus diundang ke rumah dinas bupati Blora pada Kamis (19/5/2022).
Undangan yang diperolehnya dari orang nomor satu di Kabupaten Blora tersebut bukanlah tanpa alasan.
Siti Rohwati, perempuan kelahiran 8 April 2001 ini merupakan mahasiswi yang lulus dengan predikat cum laude ber IPK (indeks prestasi kumulatif) 3,83 dalam program studi Pengembangan Islam di kampusnya.
Baca juga: Mahasiswa, Ketahui Syarat Lulus Kuliah Predikat Cum Laude
Saat diundang ke rumah dinas bupati, perempuan asal Desa Kepoh, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini menceritakan perjuangannya selama menempuh pendidikan.
"Dulu orangtua saya itu masih buruh tani, lahan sawah waktu itu juga tidak punya," kata dia menceritakan kondisi orangtuanya waktu itu.
"Kalau mau ke sekolah dasar waktu musim hujan itu digendong oleh ayah saya, mau beli sepatu itu susah," ujarnya.
Ia ingat betul perjuangan kedua orangtuanya agar dirinya semangat dalam menempuh pendidikan.
"Bapak saya sempat bilang 'kalau kamu bisa mendapatkan rangking satu, nanti saya belikan bakso', tantangan itu menjadi semangat saya waktu kecil," kenang dia.
Tamat sekolah dasar (SD), ia tertarik dengan tawaran dari salah satu pondok pesantren di Kabupaten Blora yang menawarkan anak-anak yang tinggal di daerah pinggir hutan untuk tetap bersekolah.
Baca juga: Membanggakan, Felicya Angelista Wisuda dengan Predikat Cum Laude
Ia kemudian meyakinkan kedua orangtuanya supaya diizinkan untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sembari juga mondok di pondok pesantren tersebut.
"Akhirnya orangtua punya sapi satu rela dijual untuk mondok," ujar dia.
Sembari mondok dan menempuh pendidikan di jenjang tersebut, Siti mengaku rezeki kedua orangtuanya selalu ada hingga lulus SMA.
Lulus SMA, ia ditanya oleh kedua orangtuanya apakah melanjutkan untuk kuliah atau tidak. Dirinya pun memilih untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Bahkan saat mengikuti tes selama tiga hari diantar sama bapak motoran dari rumah untuk mengikuti tes, di tiga tempat yaitu di IAIN Kudus, IAIN Salatiga, UIN Walisongo Semarang, dari tiga itu dua di antaranya diterima, namun akhirnya setelah tanya orang tua, maka dipilihlah IAIN Kudus," jelas dia.
Selama berstatus sebagai mahasiswi, ia terus giat belajar dan mendapatkan beasiswa hingga lulus dengan predikat cum laude ber IPK 3,83.
Baca juga: Kado Hardiknas, Disdik Jabar Bakal Berangkatkan Kepala Sekolah Berprestasi ke Jepang