BIMA, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB) mendesak pemerintah daerah memulihkan perekonomian nelayan terdampak pencemaran laut Teluk Bima di Pulau Sumbawa.
Hal itu, menyusul banyak nelayan di pesisir teluk tersebut yang kini kehilangan mata pencarian.
"Tidak kalah penting itu pemulihan keadaan ekonomi masyarakat, karena memang teluk ini salah satu sandaran bagi masyarakat terutama nelayan," ucap Harry Sandy Ame, Manajer Program Walhi NTB, Jumat (13/5/2022).
Baca juga: Laut Tercemar, Nelayan di Teluk Bima Berhenti Melaut
Menurutnya, teluk ini sumber mata pencarian utama bagi warga sekitar.
Warga mengandalkan penangkapan hasil laut seperti ikan, pemanfaatan airnya untuk budiaya udang dan bandeng, hingga produksi garam.
"Ada yang mengambil ikan di tengah laut, juga memanfaatkan air ini sebagai sumber pengairan untuk tambak udang ataupun tambak garam," jelas Harry.
Baca juga: Bentangkan Spanduk, Pegiat Lingkungan Serukan Pemulihan Teluk Bima yang Tercemar
Lebih lanjut, Harry bersama pegiat lingkungan lain berharap, selain upaya pemulihan ekonomi warga dengan penyerahan bantuan sembako, pemerintah dan otoritas terkait harus segera mengeluarkan hasil uji laboratorium terkait pencemaran itu.
"Permintaan kita pemerintah juga segera mengeluarkan hasil uji lab (sampel air) agar masyarakat tidak resah berkepanjangan," ujarnya.
Baca juga: Bawa Sabu dalam Bungkus Rokok, Pria Asal Bima Ditangkap di Pelabuhan Labuan Bajo